<< Back

Flashback Market Saham 2023, Bagaimana 2024, Ya?

Sebagai seorang investor, sudah seharusnya Smart People coba menyusun rencana investasi di tahun baru 2024 ini, dengan menjadikan kondisi market saham 2023 sebagai salah satu tolak ukurnya. Dengan begini, maka akan memberi insight di antaranya mengenai emiten industri yang potensial. Simak ulasan mengenai kondisi pasar saham 2023 pada ulasan di bawah ini. 

Kondisi IHSG Sepanjang Tahun 2023 

Berbicara mengenai kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di tahun 2023, hasilnya terbilang memuaskan. Pada penutupan perdagangan di akhir tahun lalu, tepatnya di tanggal 12 Desember 2023, posisi IHSG diketahui mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan posisinya di tahun 2022. 

Seperti yang disampaikan oleh Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, sepanjang tahun 2023 lalu, pasar modal Indonesia bertumbuh secara positif. Hal itu salah satunya ditandai dengan menguatnya IHSG sebesar 6.16% secara year-to-date ke level 7.272,79 per 29 Desember 2023 dari posisi 2 Januari 2023 di level 6.850,98. 

Sepanjang tahun 2023 lalu pula, level terendah IHSG berada di angka 6.542,79, sedangkan untuk level tertingginya sendiri berada di angka 7.313,34. Tidak hanya IHSG yang menguat, nilai kapitalisasi pasar pun mencetak rekor baru di tahun 2023 lalu. Tercatat nilai kapitalisasi pasar mencapai angka Rp11.762 triliun pada 28 Desember 2023, yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. 

Pada tahun 2023, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di pasar saham tercatat berada di posisi Rp10.75 triliun, yang diikuti dengan volume transaksi harian di angka 19.79 miliar lembar saham dan frekuensi transaksi harian mencapai 1.18 juta kali. Volumen RNTH tertinggi sepanjang sejarah tercatat di tahun 2023, yakni sebesar 89 miliar lembar saham pada 31 Mei 2023. 

Kondisi Berbagai Industri di Market Saham 2023 

  1. Energi

Pada paruh pertama 2023, sektor energi menunjukkan performa yang begitu buruk. Sektor ini anjlok sebesar 25% sepanjang Januari hingga Mei 2023. Anjloknya performa saham sektor energi di paruh awal 2023 ini tentu berbanding terbalik dengan yang performanya di tahun 2022. Salah satunya penyebabnya disinyalir adalah karena semakin menurunnya komoditas batu bara.  

  1. Bahan Baku

Sama halnya dengan saham sektor energi, pada paruh awal 2023 lalu, saham sektor bahan baku juga mengalami penurunan. Penurunan atau anjloknya saham sektor bahan baku ini mencapai 19,1%. Penurunan ini terjadi akibat bergeraknya emiten atau saham laggard sektor bahan baku, yang berupa produk komoditas nikel. 

  1. Perindustrian 

Saham sektor perindustrian juga mengalami koreksi di paruh pertama 2023. Sektor yang ditopang oleh emiten penyedia jasa untuk sektor energi ini mengalami penurunan sebesar 4%, seiring dengan menurunnya harga komoditasnya. Pun begitu, melewati pertengahan tahun, emiten sektor industri mulai menunjukkan kenaikan. 

  1. Barang Konsumsi Primer

Sektor barang konsumsi primer menunjukkan performa terbaiknya di paruh awal 2023 lalu. Pertumbuhannya tercatat di angka 2,9%. Harga komoditas yang mulai terkoreksi, membuat perusahaan konsumer akan mempertahankan harga jualnya, sehingga margin laba akan semakin besar. 

  1. Barang Konsumsi Non-Primer 

Sektor barang konsumsi non-primer juga mengalami penguatan di paruh pertama 2023, meskipun tidak terlalu besar. Diketahui bahwa sektor barang konsumsi non-primer ini terapresiasi 0,6%. Adapun penguatan yang terjadi didukung oleh perusahaan retailer di pusat perbelanjaan dan produk rumah tangga, seiring dengan meredanya pandemi. 

  1. Kesehatan

Sepanjang tahun 2023, performa saham sektor kesehatan kurang begitu menggembirakan dibanding tahun sebelumnya. Sudah berakhirnya pandemi COVID-19 menjadi salah satu penyebab lesunya saham kesehatan ini. Performa yang kurang bagus tersebut di antaranya terlihat dari hanya 3 emiten rumah sakit yang mencatatkan kinerja positif di tahun 2023 dari total 11 emiten.  

  1. Keuangan

Pada paruh pertama tahun 2023, sektor keuangan terkoreksi sebesar 3,3%. Koreksi yang terjadi ini disebabkan karena perbankan digital yang menjadi pemberat, pasca fase bullish hingga melampaui harga wajarnya. Emiten seperti ARTO dan BBHI menjadi pemberat, sehingga terjadi penurunan indeks poin.

  1. Properti dan Real Estate 

Sektor properti dan real estate juga merupakan sektor yang mengalami penguatan di paruh pertama tahun 2023. Meningkatnya performa emiten di sektor ini ditandai dengan apresiasi sebesar 0,1%. Bagusnya prospek sektor properti ini didukung oleh suku bunga Bank Indonesia yang berpotensi ditahan sepanjang 2023 dan potensi diturunkannya suku bunga. 

  1. Teknologi 

Sektor teknologi juga mengalami penurunan di semester 1 tahun 2023. Sektor ini mengalami penurunan sebesar 0,1%. Adapun penyebab dari penurunan tersebut adalah karena tingginya suku bunga bank. Kondisi tersebut membuat dana menjadi mahal, sehingga emiten-emiten sektor teknologi pun mengalami kesulitan untuk memperoleh pendanaan. 

  1. Infrastruktur 

Tingginya suku bunga membuat sektor infrastruktur yang diisi oleh emiten-emiten padat modal terkoreksi dengan nilai yang cukup signifikan, yakni 5,2% pada paruh pertama tahun 2023 lalu. Adapun emiten yang jadi pemberat di sektor ini bergerak di bidang tower dan pembangunan infrastruktur, seperti MTEL, WSKT, serta CNMP

  1. Transportasi dan Logistik 

Pada tahun 2023 lalu, emiten sektor transportasi dan logistik bisa dibilang cukup berjaya. Pada semester 1 2023, sektor transportasi melesat 9,8% atau meningkat sebanyak 163,37 basic point. Adapun peningkatan ini di antaranya disebabkan oleh permintaan akan moda transportasi dan jasa pengiriman setelah pandemi mereda.  

Koleksi Saham dari Sektor Potensial di 2024 via RHB Tradesmart ID 

Berdasarkan ulasan mengenai market saham tahun 2023 di atas, Smart People mungkin sudah bisa melihat emiten saham dari sektor mana yang potensial untuk dikoleksi di tahun ini. Agar lebih memudahkan Smart People dalam menganalisis saham yang tepat, Smart People bisa gunakan aplikasi investasi saham, RHB Tradesmart ID. 

RHB Tradesmart ID memiliki fitur Smart Analyzer yang membantu dalam hal menganalisis saham-saham dari berbagai sektor di pasar saham. Selain fitur Smart Analyzer, ada juga fitur Smart Rate, Smart Fee, serta Smart Points. Modal awal untuk investasi di RHB Tradesmart ID juga terjangkau, yakni hanya Rp100.000 saja.  

Koleksi saham potensial di tahun 2024 ini melalui RHB Tradesmart ID. Unduh aplikasinya sekarang juga, lalu manfaatkan deretan fitur unggulannya untuk mewujudkan imbal hasil. 

Sumber: 

Rajendra, Rizqi. (2023, Desember 29). Penutipan Pasar Modal, Simak Perbandingan Rapor IHSG 2023 vs 2022. Bisnis. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024 melalui https://market.bisnis.com/read/20231229/7/1728201/penutupan-pasar-modal-simak-perbandingan-rapor-ihsg-2023-vs-2022

Dwi, Chandra. (2023, Desember 21). Pandemi Covid-19 Usai, Begini Kinerja Saham Kesehatan di 2023. CNBC Indonesia. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024 melalui https://www.cnbcindonesia.com/market/20231221000956-17-499060/pandemi-covid-19-usai-begini-kinerja-saham-kesehatan-di-2023

Taufani, Muhammad Reza Ilham. 2023, Juni 28. Ini Sektor Paling Moncer dan Menderita di Semester 1 2023. CNBC Indonesia. Diakses pada tanggal 10 Januari 2024 melalui https://www.cnbcindonesia.com/market/20230628201618-17-450008/ini-sektor-paling-moncer-dan-menderita-di-semester-1-2023

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal