Rebound saham menjadi kondisi yang krusial untuk dipahami bagi para investor saham. Jika Smart People mampu mengidentifikasi peluang dengan tepat, kondisi rebound saham ini bisa menjadi kesempatan untuk meraih imbal hasil maksimal.
Rebound Saham: Apa Itu dan Mengapa Penting
Dalam dunia saham, rebound merujuk pada kondisi dimana harga saham mengalami kenaikan setelah sebelumnya mengalami penurunan (fase bearish). Rebound menjadi titik balik setelah penurunan harga, dan biasanya sangat terkait dengan momen bearish.
Penting untuk dicatat bahwa rebound bukanlah kondisi yang terjadi setiap saat, melainkan hanya muncul pada waktu-waktu tertentu. Hal ini berarti rebound hanya dapat terjadi setelah adanya tren penurunan atau pelemahan harga saham sebelumnya.
Fenomena ini sering dilihat sebagai kesempatan bagi investor untuk masuk kembali ke pasar dengan harga yang lebih rendah sebelum harga saham melanjutkan kenaikannya. Terlebih, rebound biasa terjadi setelah harga saham mengalami penurunan yang dianggap sudah berlebihan atau tidak mencerminkan nilai fundamental perusahaan.
Kondisi ini menciptakan peluang bagi investor untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih baik saat harga saham kembali menguat. Investor yang cermat dapat masuk pada saat yang tepat dan memaksimalkan imbal hasil. Meski demikian, rebound tidak selalu menjamin kenaikan berkelanjutan, sehingga dibutuhkan strategi yang tepat dalam menghadapinya.
Penyebab Saham Bisa Rebound: Faktor yang Memengaruhi
Dalam berbagai kasus, ketika harga saham menurun, sebagian investor yang memiliki saham tersebut cenderung akan menjualnya untuk menghindari kerugian. Sebenarnya, hal ini merupakan bagian dari strategi manajemen risiko yang diterapkan oleh investor.
Namun di sisi lain, ada juga banyak investor yang melihat penurunan harga sebagai peluang untuk membeli saham dengan harga lebih rendah. Mereka beranggapan bahwa harga saham yang turun bisa menjadi kesempatan untuk mendapatkan saham dengan nilai yang lebih murah, terutama jika saham tersebut memiliki fundamental yang kuat.
Seiring dengan bertambahnya jumlah investor yang tertarik membeli saham tersebut, harga saham mulai bergerak naik. Tren ini tentu mengarah ke arah yang berlawanan dengan tren penurunan sebelumnya. Inilah yang kemudian memicu terjadinya rebound saham.
Beberapa kondisi lain seperti perbaikan kondisi fundamental perusahaan hingga sentimen positif pada pasar bisa menjadi cara yang bisa dilihat untuk mengetahui terjadinya rebound. Jika terjadi perubahan dan kenaikan, ini bisa menjadi indikasi rebound sedang terjadi.
Ciri-Ciri Saham Rebound: Cara Mengidentifikasi Peluang
Momen rebound saham bisa Smart People manfaatkan untuk meraih imbal hasil yang optimal. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak melewatkan kesempatan ini. Salah satu langkah awal yang perlu dilakukan adalah mengenali ciri-ciri saham rebound sebagai berikut:
1. Kondisi market normal
Saat pasar berada dalam kondisi normal, IHSG tidak sedang terpengaruh oleh sentimen besar yang mengganggu pasar secara keseluruhan. Selain itu, ketika saham-saham mulai menunjukkan pergerakan naik selama dua hari berturut-turut. Ini bisa menjadi sinyal bahwa IHSG sedang dalam fase rebound sehingga Smart People harus mulai bersiap.
2. Indeks saham AS menguat
Tanda berikutnya adalah penguatan signifikan pada indeks saham AS. Smart People bisa melihat indikator seperti Nasdaq dan Dow Jones. Jika saham-saham utama di pasar AS ditutup dengan angka yang kuat, ini bisa menjadi sinyal bahwa IHSG berpotensi mengalami rebound pada hari berikutnya.
3. IHSG menerima sentimen positif
Cek juga apakah IHSG menerima sentimen positif setelah sebelumnya mengalami penurunan tajam. Jika hal ini terjadi, Smart People bisa merasa yakin untuk membeli saham dengan harga lebih murah. Adapun contoh sentimen positif yang dapat memicu rebound seperti kebijakan pemerintah, yang bisa menjadi stimulus ekonomi pendukung pasar saham.
Persiapan Menghadapi Rebound Saham: Jangan Sampai Kehilangan Momen
Rebound saham bisa menjadi peluang yang sangat menguntungkan, namun Smart People perlu mempersiapkan diri dengan baik agar tidak kehilangan momen penting. Terdapat beberapa langkah yang bisa diambil untuk memanfaatkan naik turunnya harga saham ini:
1. Tetap tenang dan jangan panik
Saat pasar saham sedang mengalami penurunan, seringkali sentimen negatif akan menyebar luas, yang bisa memicu kepanikan dan fenomena panic selling. Dalam situasi seperti ini, Smart People harus tetap sabar dan tidak terburu-buru mengambil keputusan. Jangan terbawa emosi, karena rebound bisa saja terjadi setelah penurunan tajam.
2. Jaga saham yang sudah dimiliki
Jangan tergoda untuk menjual saham hanya karena terpengaruh oleh sentimen pasar. Terutama jika saham yang dimiliki berasal dari perusahaan dengan fundamental yang kuat. Biasanya, saham-saham dengan fundamental solid atau saham big caps akan lebih cepat mengalami rebound setelah penurunan IHSG.
3. Siapkan dana cadangan
Dana cadangan bisa digunakan untuk membeli saham saat pasar sedang bearish. Namun, meski harga saham turun, jangan terburu-buru membeli tanpa pertimbangan. Pastikan untuk melakukan analisis fundamental terlebih dahulu, agar saham yang dibeli memiliki prospek jangka panjang yang baik.
4. Manfaatkan momen rebound dengan sabar
Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan, namun lihatlah peluang dengan cermat dan lakukan analisis mendalam. Ketelitian dan kesabaran sangat diperlukan agar Smart People bisa memaksimalkan potensi imbal hasil yang lebih besar. Rebound mungkin membutuhkan waktu, tapi jika disikapi dengan tepat, peluangnya juga optimal.
Itulah beberapa hal terkait naik dan turunnya saham dan bagaimana menghadapinya. Untuk memaksimalkan investasi jangka panjang yang diinginkan, pastikan untuk melakukan analisis dengan aplikasi RHB Tradesmart ID dengan fitur smart yang beragam. Download aplikasi RHB Tradesmart ID sekarang juga di Play Store atau App Store!
Referensi:
Tim Redaksi. (2023). Apa Itu Rebound Saham dan Apa Penyebabnya? Cari Tahu di Sini!. Diakses dari https://rhbtradesmart.co.id/article/apa-itu-rebound-saham-dan-apa-penyebabnya-cari-tahu-di-sini/
——————————————————————————————–