<< Back

Oversubscribed dalam IPO dan Cara Mengatasinya

ipo-oversubscribed

Initial Public Offering atau IPO saham adalah penawaran perdana suatu saham ke publik. Investor umum dapat memesan saham tersebut di pasar primer dengan masa penawaran umum (offering) yang biasanya dilakukan 1-5 hari kerja. Pada saat IPO ini berarti investor membeli saham langsung dari perusahaan bukan antar investor. Namun, setelah mengajukan pembelian tidak otomatis investor mendapatkan sahamnya karena akan diberlakukan sistem penjatahan jika terjadi oversubscribed. Apa Itu Oversubscribed IPO?

Apa Itu Oversubscribed dalam IPO dan Mengapa Terjadi?

Dalam dunia saham, istilah oversubscribed merujuk pada kondisi ketika jumlah permintaan saham lebih banyak (over) daripada jumlah saham yang ditawarkan saat IPO. Sebagai contoh, emiten ABC melakukan IPO untuk 2 juta lembar saham dan ternyata mendapatkan permintaan 4 juta lembar saham.

Pada kondisi ini berarti saham ABC mengalami oversubscribed 2 kali lipat. Oversubscribed dapat terjadi pada sektor mana pun dan biasanya terjadi karena minat investor yang tinggi terhadap suatu saham.

Minat investor akan semakin tinggi pada saham yang dianggap potensial. Oleh sebab itu, banyak investor yang berbondong-bondong membeli saham yang IPO tersebut dengan harapan mendapatkan imbal hasil yang maksimal.

Risiko dan Keuntungan Mengikuti IPO yang Oversubscribed

Risiko mengikuti IPO yang oversubscribed adalah investor tidak mendapatkan penjatahan seperti yang dipesan. Perusahaan mungkin perlu melakukan sistem penjatahan ketika terjadi oversubscribed karena saham yang tersedia memang tidak sebanyak permintaan.

Perusahaan besar atau yang bisnisnya terkenal biasanya mengalami oversubscribed sehingga diperlukan penjatahan dengan proporsi tertentu. Misalnya, investor yang order 100 lot hanya diberi jatah 10% sehingga hanya mendapatkan 10 lot dan kelebihan dana investor akan dikembalikan.

Bahkan investor juga bisa saja tidak mendapatkan jatah sama sekali atau not allotted. Hal ini dapat terjadi jika oversubscribed atau perusahaan memang mengalokasikan sahamnya lebih banyak ke investor kenalan.

Namun, investor berpeluang mendapatkan saham yang bagus dengan harga murah jika bisa beli saat IPO saham. Setelah penawaran perdana, harga saham umumnya mengalami kenaikan.

Khusus untuk saham yang IPO ini juga diberi kelonggaran mengenai batas Auto Reject Atas (ARA) maupun Auto Rejection Bawah (ARB). Kelonggaran ini membuat saham yang baru IPO berpeluang naik berkali-kali lipat tanpa ada gangguan dalam sehari.

Sejalan dengan peluang ini, saham yang IPO tetap memiliki risiko mengalami penurunan harga. Kondisi tersebut dapat terjadi jika kebanyakan pembeli saham berasal dari kalangan trader harian. 

Teknik Priority Queue: Bagaimana Mendapatkan Keuntungan?

IPO atau penawaran umum perdana saham menjadi kesempatan bagi investor untuk bisa berinvestasi pada perusahaan potensial dan mendapatkan imbal hasil yang signifikan. Namun, dalam proses IPO ini memiliki tantangan yaitu sistem penjatahan terutama untuk saham yang oversubscribed.

Investor harus menyiapkan strategi yang tepat agar dapat memaksimalkan kesempatan untuk memperoleh jatah saham seperti yang diharapkan. Misalnya, beberapa investor memesan saham beberapa kali lipat dari jumlah saham yang sebenarnya ingin dibeli.

Kemudian, teknik priority queue melalui sekuritas atau underwriter yang ditunjuk oleh penerbit saham. Perusahaan yang IPO bisa saja memberikan penjatahan yang lebih besar kepada investor ataupun underwriter yang menjadi rekanan mereka.

Investor yang memiliki hubungan langsung atau tidak langsung dengan underwriter ini biasanya akan diutamakan dibanding investor umum lainnya. Jadi, peluang mendapatkan penjatahan saham lebih besar dan bahkan bisa 100% seperti yang dipesan.

Cara Kerja Sistem Alokasi IPO untuk Investor Retail

Saham oversubscribed kerap dinilai sebagai saham yang potensial karena menunjukkan minat investor yang banyak dan melebihi saham yang tersedia. Sistem penjatahan diperlukan sehingga proses IPO saham dapat berjalan adil dan transparan sesuai peraturan OJK.

Di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki regulasi mengenai penjatahan untuk investor retail dalam proses IPO. Investor retail merupakan kalangan investor saham yang pesanan IPO paling tinggi sebesar Rp 100 Juta.

Umumnya, investor retail mendapatkan saham melalui sistem alokasi pooling allotment atau penjatahan terpusat. Pesanan saham akan dikumpulkan terlebih dahulu untuk melihat banyaknya demand atau permintaan dan saham yang tersedia.

Jika oversubscribed, investor tidak bisa mendapatkan 100% saham yang dipesan. Dari penjatahan yang diperoleh, sisa uang yang tidak terpakai akan dikembalikan kepada investor.

IPO Populer di Indonesia yang Sering Oversubscribed

Beberapa perusahaan yang IPO pada tahun 2024 tercatat oversubscribed atau kelebihan permintaan. Salah satu sektor yang populer dan sering oversubscribed adalah saham energi seperti minyak dan gas.

Bahkan emiten minyak dan gas yakni PT Citra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS) mencetak oversubscribed tertinggi sepanjang tahun 2024 lalu. Saham yang harganya Rp338 saat IPO ini mencatat kelebihan permintaan sebanyak 93,23 kali dari alokasi untuk pooling allotment.

Jadi, dalam IPO saham bisa mengalami oversubscribed jika jumlah permintaan lebih besar daripada total saham yang tersedia. Menjadi tantangan bagi investor karena harus ada sistem penjatahan untuk saham tersebut.

Siapkan strategi agar Smart People mendapatkan kesempatan lebih besar untuk memperoleh jatah lebih banyak. Tertarik untuk beli saham yang akan melantai di bursa atau IPO? Pantau jadwal IPO dan jangan lupa download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store.

Referensi:

Siti Hadijah. 2023. “Menjadi Indikasi Minat yang Tinggi, Yuk Cari Tahu Arti Istilah Oversubscribed dalam Investasi”. Cermati.com

Ratih Ika Wijayanti. 2022. “Apa Itu Undersubscribed dan Oversubscribed? Berikut Penjelasannya”. Idxchannel.com

Tegar Arif. 2018. “Saham IPO: Pemesanan Investor Ritel Dibatasi”. Bisnis.com

Muhammad Idris. 2023. “Apa Itu IPO Saham: Arti, Mekanisme, dan Tips Membelinya”. Kompas.com

Khoirul Anam. 2024. “Cetak Oversubscribed Tertinggi di 2024, CGAS Sabet Penghargaan Ini”. Cnbcindonesia.com

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal