Mau mengelola keuangan pribadi lebih lancar? Menyusun tujuan finansial adalah salah satu caranya. Tujuan finansial ini tentu harus dibuat dengan jelas, bukan hanya target yang ingin dicapai. Menyusun tujuan finansial hendaknya spesifik dan juga realistis.
Hal ini tidak sebatas pada rencana atau penyusunan anggaran, tetapi tujuan finansial juga dapat berdampak pada kualitas hidup individu. Jika Smart People merasa kurang maksimal atau mengalami permasalahan finansial, pertimbangkan untuk mulai memperbaiki tujuan keuangan Smart People.
Mengapa Penting Memiliki Tujuan Finansial yang Jelas?
Keuangan merupakan salah satu hal terpenting yang dapat berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan. Oleh sebab itu, pengelolaan keuangan harus dilakukan dengan baik seperti memiliki tujuan yang jelas dan realistis.
1. Mengetahui Fokus dan Prioritas
Tujuan finansial yang dibuat secara jelas dan realistis memudahkan Smart People dalam mengelola keuangan berdasarkan kondisi yang nyata. Hal ini membantu kita lebih fokus pada hal-hal yang menjadi prioritas dalam hidup.
2. Mengendalikan Risiko
Pengelolaan keuangan biasanya berkaitan dengan risiko. Tujuan yang realistis akan memudahkan dalam pengelolaan risiko sehingga bisa antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
3. Perencanaan Keuangan yang Lebih Rapi
Memiliki tujuan di awal memudahkan Smart People untuk menyusun pengelolaan keuangan secara spesifik dan efisien. Dengan menyusun secara realistis, lebih mudah juga untuk patuh dengan rencana keuangan yang sudah dibuat.
4. Mengendalikan Pengeluaran
Menyusun tujuan keuangan juga diperlukan agar pengelolaan keuangan lebih efektif dan efisien. Menghindari pemborosan dengan mengendalikan pengeluaran karena lebih fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Pengeluaran bisa disesuaikan dengan situasi nyata dan tidak hanya menuruti emosi sementara.
5. Membangun Kemandirian Finansial
Tujuan keuangan perlu dibuat dengan jelas dalam upaya menciptakan kemandirian secara finansial. Hal ini karena setiap keputusan akan mempertimbangkan tujuan yang sudah dibuat.
6. Lebih Mudah dalam Mengukur Kemajuan
Tujuan keuangan yang realistis membantu Smart People agar lebih mudah memetakan proses pencapaiannya. Hal ini bisa diibaratkan seperti menaiki sebuah tangga, Smart People dapat mengukur kesuksesan keuangan dari tahun ke tahun dengan menaiki setiap milestones yang tercapai. Jika tujuan dibuat asal dan tidak realistis, akan sulit untuk dicapai dan membuat kita juga kecil hati dan tidak termotivasi.
7. Motivasi untuk Menabung dan Berinvestasi
Tujuan keuangan yang jelas juga dapat memberikan motivasi tersendiri untuk seseorang lebih semangat menabung atau berinvestasi. Dengan memiliki tujuan yang spesifik ini, biasanya akan dialokasikan untuk menabung atau investasi lebih banyak dari sebelumnya.
Cara Memantau dan Mengevaluasi Pencapaian Tujuan Finansial
Pentingnya menyusun tujuan finansial yang jelas memudahkan Smart People untuk bisa mengukur kemajuan keuangan. Lalu, bagaimana cara mengevaluasi hal tersebut?
1. Bandingan Rencana Awal yang Dibuat
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk evaluasi pencapaian tujuan finansial adalah membandingkan rencana keuangan yang sudah dibuat. Evaluasi bagaimana Smart People membelanjakan uang, apakah sudah sesuai rencana, lebih sedikit, atau justru lebih banyak.
Jika pengeluaran sesuai anggaran, berarti Smart People cukup sukses dalam mengelola keuangan. Pengeluaran lebih sedikit lebih baik lagi karena bisa digunakan untuk membantu tujuan finansial berikutnya yang akan dibuat.
Sedangkan pengeluaran yang lebih banyak, berarti Smart People perlu evaluasi lebih mendalam. Apa yang menyebabkan pengeluaran tersebut terus meningkat dan bagaimana dampaknya pada tujuan yang Smart People buat.
2. Identifikasi Kebocoran
Jika pengeluaran adalah untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting, maka bisa dikatakan sebagai kebocoran keuangan. Salah satu faktor yang menyebabkan kebocoran ini terjadi seringkali karena tidak bisa mengendalikan keinginan atau emosi.
Kebocoran kecil sekalipun dapat berdampak panjang pada kesehatan keuangan. Oleh sebab itu, segara tangani hal tersebut jangan tunggu kebocoran yang besar. Misalnya, jadi boros karena pakai kartu kredit, maka sebaiknya lebih banyak menggunakan uang tunai atau kartu debit.
Jika merasa sulit untuk tidak memakai kartu debit atau tabungan, bisa pertimbangkan untuk menyimpannya dalam tabungan berjangka yang tidak bisa diambil sewaktu-waktu sehingga dapat mencegah pemborosan.
3. Tinjau Pengeluaran dan Pendapatan Baru
Pengeluaran keuangan bisa berubah pada setiap tahap kehidupan. Contohnya, seseorang yang berumah tangga dan memiliki anak, pengeluaran akan lebih banyak daripada saat masih single. Pengeluaran baru ini bisa berpengaruh pada kesuksesan Smart People dalam mencapai tujuan finansial.
Ada baiknya untuk menyiapkan beberapa sumber penghasilan baru agar keuangan tetap stabil. Bisa mencari pemasukan tambahan dengan bekerja paruh waktu, freelance, atau bisnis sampingan. Selain itu, Smart People dapat mempertimbangkan investasi yang bisa memberikan penghasilan pasif.
Ada banyak pilihan investasi, seperti saham yang menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi dibanding instrumen investasi lain. Tidak harus dengan modal besar karena sekarang investasi saham bahkan bisa dimulai dari ratusan ribu.
Jadi, tujuan finansial yang jelas atau spesifik dan realistis harus dibuat berdasarkan situasi nyata dengan melihat pemasukan dan pengeluaran. Sumber pemasukan tambahan seperti imbal hasil investasi dapat membantu mencapai tujuan finansial.
Smart People bisa mulai investasi saham melalui aplikasi online seperti RHB Tradesmart ID. Segera download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store.
Referensi:
Matiatuz Zahro. 2024. “5 Alasan Mengapa Tujuan Finansial Harus Spesifik dan Realistis”. IDNtimes.com
Kumparan. 2024. “5 Alasan Pentingnya Menyusun Tujuan Keuangan Pribadi”. Kumparan.com
Irfan Bayu Pradhana. 2025. “7 Tips di Awal Tahun agar Kamu Sejahtera Finansial”. Kemenkeu.go.id
