Meskipun dapat dilakukan oleh siapa saja, swing trading tetap membutuhkan pemahaman yang baik tentang analisa teknikal. Terlebih, swing trading berfokus pada pemanfaatan pergerakan harga dalam jangka pendek maupun menengah. Hal ini penting sehingga Smart People bisa mendapatkan imbal hasil sesuai dengan yang diharapkan.
3 Cara Analisa Teknikal untuk Swing Trading
Strategi swing trading berfokus pada identifikasi tren pasar dalam jangka waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan investasi jangka panjang. Smart People dengan strategi ini biasanya akan melakukan buy atau sell dalam jangka waktu tertentu berdasarkan fluktuasi harga yang ada di pasar. Oleh karena itu, ada beberapa tips yang bisa dilakukan seperti:
1. Identifikasi tren pasar
Langkah awal dalam menjalankan swing trading yakni dengan memahami tren pasar sebagai arah umum pergerakan harga dalam periode waktu tertentu. Untuk mengenali tren tersebut, Smart People dapat memanfaatkan indikator teknikal seperti Moving Average (MA).
Terdapat dua jenis MA yang sering digunakan, yakni Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA). Selain itu, saat harga berada di atas MA, maka ini akan mengindikasikan adanya tren naik, namun jika sebaliknya, maka tren cenderung turun.
2. Penggunaan level Support dan Resistance
Kedua level ini menjadi titik harga di mana pergerakan harga cenderung berhenti atau berbalik arah. Level support dipakai untuk menghalangi harga turun lebih jauh, sedangkan titik resistance digunakan dalam menghalangi harga naik lebih tinggi.
Dengan mengetahui level-level kunci tersebut, Smart People dapat menentukan kapan sebaiknya melakukan entry dan exit. Setiap swing trader akan mencari titik masuk saat harga mendekati level support untuk posisi beli dan mendekati resistance untuk posisi jual.
3. Memanfaatkan RSI (Relative Strength Index)
Indikator momentum ini mengukur kekuatan hingga kelemahan suatu aset. Dalam swing trading, RSI sering digunakan untuk mencari titik pembalikan harga potensial, terutama saat harga sudah menunjukkan kondisi yang ekstrem.
Jika Smart People mengetahui suatu saham memiliki nilai RSI di bawah 30, maka aset tersebut mungkin saja oversold dan memberikan sinyal beli. Akan tetapi jika nilai RSI berada di atas 70, maka aset tersebut kemungkinan overbought dan dapat memberikan sinyal jual.
Analisa Teknikal Sederhana yang Bisa Langsung Dipraktikkan
Selain beberapa langkah di atas, Smart People sejatinya tidak perlu menggunakan banyak indikator rumit untuk memulai swing trading. Berikut beberapa teknik analisa teknikal lain yang sederhana dan dapat langsung Smart People praktekkan saat memulai strategi ini:
1. Pola candlestick
Cara ini bisa Smart People lakukan untuk melakukan analisa dengan sederhana namun tetap efektif. Pasalnya, pola-pola tertentu dapat memberikan sinyal terhadap perubahan harga sehingga Smart People dapat mengidentifikasi titik entry dan exit yang tepat.
Beberapa pola yang perlu diperhatikan seperti Bullish Engulfing untuk menunjukkan potensi pergerakan harga naik, Bearish Engulfing untuk menunjukkan potensi pergerakan harga turun, hingga pola Hammer dan Hanging Man yang mengisyaratkan adanya pembalikan harga setelah terjadi pergerakan yang panjang.
2. Moving Average Convergence Divergence (MACD)
Indikator ini juga akan membantu Smart People untuk mengidentifikasi momentum pasar hingga mengonfirmasi perubahan tren. MACD juga dapat dipakai dalam memberikan sinyal yang cukup akurat sehingga cocok digunakan dalam konteks swing trading.
Ketika garis MACD memotong garis sinyal dari bawah ke atas, sinyal beli akan terlihat. Namun jika sebaliknya, hal ini menandakan sinyal jual. Dengan cara analisa yang relatif mudah dipahami, tidak sedikit trader menggunakan indikator ini dalam strategi swing trading.
Diversifikasi: Membagi Modal dengan Cerdas
Sama seperti investasi lainnya, swing trading juga memiliki risiko. Meski demikian, Smart People dapat melakukan diversifikasi untuk mengelola risiko tersebut. Smart People harus membagi modal dengan cerdas, tidak hanya fokus pada satu saham saja.
Dengan cara ini, potensi kerugian dari satu posisi bisa diimbangi dengan imbal hasil dari posisi lainnya. Dalam konteks swing trading, diversifikasi dapat dilakukan dengan membagi modal ke dalam beberapa aset atau instrumen investasi yang berbeda/
1. Diversifikasi sektor
Ada baiknya Smart People tidak menaruh seluruh modal pada satu sektor industri. Misalnya, alokasikan sebagian modal untuk saham di sektor teknologi, sebagian di sektor energi, dan sebagian lagi di sektor konsumen. Hal ini juga akan sangat membantu mengurangi berbagai risiko yang mungkin saja timbul akibat adanya penurunan di satu sektor tertentu.
2. Tetapkan stop loss dan take profit
Selain melakukan diversifikasi modal, Smart People juga perlu menentukan level stop loss dan take profit yang sesuai. Hal ini akan sangat membantu dalam mengontrol risiko dan mengunci imbal hasil saat harga sudah mencapai level yang diinginkan. Dengan begitu, Smart People akan lebih disiplin dalam menjalankan strategi swing trading.
Itulah beberapa teknik yang bisa Smart People manfaatkan dalam menjalankan swing trading. Dengan menggabungkan beberapa indikator dan melakukan analisa secara optimal, Smart People akan lebih mudah mengidentifikasi peluang hingga menghindari potensi kerugian yang mungkin saja timbul.
Guna mempermudah proses analisa, Smart People membutuhkan aplikasi yang tepat. RHB Tradesmart ID menawarkan berbagai fitur analisa teknikal yang mudah digunakan serta akses ke berbagai instrumen guna memaksimalkan trading saham. Download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store atau App Store sekarang juga!
Referensi:
Olavia, Lona. (2022). Apa itu Swing Trading? Pengertian dan Strategi Melakukannya. Diakses dari https://investor.id/market-and-corporate/293234/apa-itu-swing-trading-pengertian-dan-strategi-melakukannya
Tim Redaksi. (2024). Swing Trading Buat Waktu Trading Lebih Singkat?. Diakses dari https://rhbtradesmart.co.id/article/swing-trading-buat-waktu-trading-lebih-singkat/
Tim Redaksi. (2025). 5 Indikator Saham yang Harus Dipahami Sebelum Trading. Diakses dari https://rhbtradesmart.co.id/article/5-indikator-saham-yang-harus-dipahami-sebelum-trading/