Saat memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk saham, Smart People sudah harus menyusun strategi dalam investasi saham tersebut. Pasalnya, investasi saham bisa dibilang cukup risky, dibandingkan dengan bentuk investasi lainnya. Namun, tentu saja risikonya tersebut berbanding lurus dengan kemungkinan imbal yang nantinya bisa diperoleh.
Salah satu situasi yang kerap membuat para investor saham panik adalah saat harga saham turun karena pasar global yang tak stabil. Dalam kondisi seperti ini, setiap langkah yang diambil harus begitu dipertimbangkan, karena jika tidak bisa memicu kerugian yang nilainya cukup signifikan. Nah, agar tak salah langkah, yuk simak berikut ini cara investasi saham di kondisi tersebut.
1. Jangan Panik
Saat harga saham yang Smart People miliki merosot, berusahalan untuk tetap tenang dan jangan panik. Kepanikan bisa memicu pengambilan keputusan yang tergesa-gesa, seperti menjual sekaligus semua saham yang merosot tersebut. Nah, keputusan yang tak matang ini bisa dibilang jarang yang berakhir dengan indah alias risiko mengalami kerugian besar sudah di depan mata.
Ketika Smart People dihadapkan dengan situasi di mana harga saham merosot, coba pertahankan dulu saham tersebut sebisa mungkin. Lakukanlah evaluasi atas perusahaan yang menjadi tempat investasi, apakah kondisinya masih baik dan masih memenuhi kriteria yang Smart People inginkan. Jika masih, maka tak ada salahnya untuk mempertahankan saham tersebut.
Satu hal penting yang harus jadi pegangan Smart People sebagai investor saham adalah imbal hasil yang diinginkan untuk jangka panjang. Bisa jadi saat ini harga saham tersebut naik, namun beberapa waktu kedepan harganya bisa kembali menanjak, apalagi mengingat performa perusahaannya masih bagus. Ingatlah bahwa naik turunnya harga saham merupakan hal yang wajar.
2. Beli Lebih Banyak Saham
Cara investasi saham selanjutnya yang bisa diaplikasikan saat harga saham turun adalah membeli lebih banyak saham. ‘Bukannya nilainya turun, mengapa malah dibeli?’ Pertanyaan ini mungkin muncul di benak Smart People, namun jika melihat kondisinya di pasar saham, tak sedikit investor yang membeli saham saat harganya turun dengan ekspektasi harganya kembali naik.
Perlu Smart People ketahui bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi harga saham, yang mana faktor tersebut sama sekali tak berkaitan dengan kualitas perusahaan yang menjual sahamnya tersebut. Saham bisa saja turun harganya karena kondisi ekonomi sedang tidak bagus, padahal secara keseluruhan kondisi perusahaannya masih sangat bagus.
Saham pada perusahaan yang kondisinya masih prima inilah yang menjadi sasaran Smart People. Perusahaan dengan kondisi keuangan yang sehat, pengelolaan yang mumpuni, serta proyeksi yang bagus di masa mendatang, memiliki potensi saham yang menjanjikan. Jika membelinya saat harganya sedang turun, Smart People bisa memperoleh imbal yang lebih besar ke depannya.
3. Bersiap dengan Kerugian
Cara investasi saham yang bisa dilakukan selanjutnya saat harga saham turun adalah bersiap dengan kerugian dan menjual saham tersebut. Jika memang situasinya tak bisa lagi diselamatkan dan tak ada tanda-tanda bahwa perusahaan akan kembali bangkit dari kondisinya yang terpuruk, memutuskan untuk menjual saham di harga yang memang rendah bisa menjadi pilihan yang tepat.
Keputusan ini bisa menjadi pilihan Smart People saat hanya perusahaan itu saja yang tak baik-baik saja, sedangkan kondisi ekonomi relatif stabil begitu pun dengan perusahaan yang bergerak di industri yang sama. Menjual saham di harga yang cukup rendah di situasi tersebut bisa menghindarkan Smart People dari risiko kerugian yang lebih banyak lagi nantinya.
Faktor Penyebab Turunnya Harga Saham
Saat melakukan investasi saham, Smart People sudah harus siap dengan berbagai hal yang terduga. Harga saham bisa naik dan turun tanpa diduga, sehingga hal penting yang harus dilakukan adalah mengikuti strategi yang sudah dipersiapkan dalam menghadapinya. Lantas, mengapa harga saham bisa mengalami penurunan? Simak beberapa faktor pemicunya berikut ini.
1. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi bisa dibilang sebagai salah satu faktor yang begitu berefek pada naik turunnya harga saham. Saat ekonomi sedang mengalami inflasi maupun deflasi, biasanya nilai saham akan mengalami penurunan. Lihat saja bagaimana dulu banyaknya investor yang mengalami kerugian saat negara sedang terperangkap di kondisi inflasi.
2. Kondisi Politik
Tak hanya kondisi ekonomi saja, namun kondisi atau iklim politik global pun juga memiliki andil pada naik dan turunnya harga saham dunia. Misalnya saja, saat aksi terorisme sedang berlangsung di suatu negara di dunia, apalagi jika negara tersebut terbilang berpengaruh di dunia, maka kemungkinan akan terjadi penurunan aktivitas ekonomi, begitu juga dengan harga saham.
3. Performa Sektor Industri
Performa sektor industri juga turut menjadi faktor yang mempengaruhi naik dan turunnya harga saham. Saat sektor industri tertentu menunjukkan kinerja yang terbilang lesu, maka kondisi itu bisa berdampak pada menurunnya harga saham di sektor industri tersebut. Lihat saja saat pandemi menyerang, banyak sektor industri yang terkena dampak dan berakhir dengan turunnya harga saham.
Harga saham yang naik dan turun merupakan suatu pemandangan yang biasa bagi orang yang sudah lama berkecimpung di dalamnya. Adapun penyebabnya bisa dipicu oleh beberapa faktor seperti performa perusahaan hingga kondisi ekonomi. Saat harga saham turun, jangan keburu panik. Ikuti 3 cara investasi saham yang di atas, agar bisa bertahan di tengah ketidakstabilan tersebut.
Bagi Smart People yang tertarik dengan dunia saham juga bisa belajar melalui RHB Tradesmart. Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur untuk mempermudah Smart People yang ingin trading maupun investasi saham. Langsung Download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store supaya transaksi saham Smart People semakin lancar.