Salah satu tujuan menjadi investor saham adalah memastikan keamanan finansial dengan cara menambah kekayaan melalui imbal hasil investasi. Tujuan jangka panjangnya, investasi berguna untuk pemenuhan kebutuhan seperti biaya pendidikan anak dan dana pensiun di masa depan.
Keberadaan investor juga tidak bisa dikesampingkan karena memiliki peran besar dalam mendorong pembangunan ekonomi suatu negara. Sayangnya, jumlah investor khususnya saham masih tergolong kecil di Indonesia. Apa alasannya?
Pengertian Investor Saham
Investor adalah individu atau sekelompok individu yang menanamkan modal dengan tujuan memperoleh keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Ada banyak pilihan instrumen investasi dan salah satunya adalah saham.
Jadi, pengertian investor saham adalah seorang investor yang menanamkan modalnya di pasar saham. Peluang imbal hasil dari investasi saham lebih tinggi dibanding instrumen investasi lain. Namun, perlu menjadi catatan bahwa potensi imbal hasil ini sebanding dengan tingkat risikonya.
Penting bagi investor untuk berinvestasi dengan pintar dan penuh perhitungan. Berikut beberapa tips investasi saham agar bisa mendapatkan imbal hasil yang maksimal:
- Menganalisis peluang imbal hasil dari suatu saham
- Mengidentifikasi risiko investasi saham dengan cermat
- Membuat rencana investasi dengan baik
- Terus belajar untuk meningkatkan ketajaman investor dalam membaca peluang dan risiko
- Disiplin dan melakukan investasi sesuai “Investing Plan”
Investasi saham bisa dikatakan sebagai cara menabung cerdas sebab bisa digunakan untuk dana darurat atau kepentingan mendadak. Investasi juga dapat mengamankan aset dari ancaman inflasi di masa depan.
Alasan Investor Saham di Indonesia Masih Kecil
Kurang lebih ada sekitar 12,4 juta investor yang mana jumlah ini tergolong kecil jika dibandingkan dengan populasi Indonesia. Dari jumlah tersebut hanya 5,4 juta orang yang merupakan investor saham.
Jumlah yang sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta orang. Oleh sebab itu, edukasi dan inklusi di pasar modal perlu dilakukan untuk meningkatkan jumlah investor khususnya di sektor saham.
Saat ini, pelaku pasar modal didominasi oleh generasi muda atau milenial dan Gen Z yang mencapai 80%. Ada banyak alasan mengapa masyarakat belum tertarik dengan pasar modal. Berikut beberapa alasan masyarakat enggan menjadi investor yang menyebabkan jumlah investor di tanah air sangat kecil.
1. Khawatir Haram
Alasan pertama adalah adanya anggapan di masyarakat bahwa investasi saham termasuk haram. Padahal, saat ini BEI atau pasar modal sudah memiliki 20 lebih fatwa dari dewan syariah nasional MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang menyatakan bahwa transaksi di pasar saham sesuai dengan aturan atau kaidah syariah.
2. Anggapan Investasi Saham untuk Kalangan Atas
Alasan lainnya adalah pandangan masyarakat mengenai investasi saham yang hanya diperuntukkan bagi kalangan atas atau orang-orang kaya saja. Perlu diketahui, sekarang investasi saham adalah untuk masyarakat umum.
Beberapa perusahaan sekuritas bahkan menyediakan investasi dengan modal awal Rp 100.000 yang seharusnya jumlah tersebut terjangkau sebagai modal investasi.
3. Investasi Saham Rumit
Masyarakat yang enggan berinvestasi di pasar modal banyak beralasan karena saham adalah investasi yang rumit. Sebenarnya, investasi saham tidak serumit yang dibayangkan.
Berkat kemajuan teknologi saat ini, semakin banyak perusahaan sekuritas yang memberikan fasilitas dan wadah bagi para investor untuk jual-beli saham. Bahkan Smart People bisa berinvestasi saham hanya melalui aplikasi di smartphone.
Baca juga: 4 Kejadian Ini Jadi Katalis Saham di Indonesia
Berapa Modal yang Cocok untuk Memulai Investasi Saham
Ketika ingin terjun ke dunia investasi saham, modal tentu menjadi hal utama yang akan dipikirkan. Sebenarnya, berapa sih modal yang diperlukan untuk memulai investasi saham?
Modal untuk investasi sangat ditentukan oleh beberapa faktor, mulai dari harga saham yang ingin dibeli, jumlah saham yang ingin dibeli, dan fee transaksi sekuritas. Sekarang Smart People sudah bisa memulai investasi saham dengan modal Rp 100.000.
Namun, idealnya modal investasi saham terutama bagi investor pemula adalah Rp 10 juta. Dengan modal ini, investor akan lebih mudah dalam menentukan saham yang akan dibeli untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal.
Jika sudah menyiapkan modal, Smart People dapat mulai belajar investasi saham. Bagaimana cara membeli saham di pasar modal?
1. Pilih perusahaan sekuritas
Perusahaan sekuritas adalah perantara antara investor dan pasar modal. Smart People harus membuat akun di perusahaan sekuritas yang terdaftar sebagai anggota Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Buka RDN
Rekening Dana Nasabah (RDN) adalah rekening yang digunakan investor untuk transaksi jual-beli saham. Jika sudah memiliki RDN, Smart People bisa menyetor deposito awal yang dapat digunakan untuk membeli saham.
3. Pilih Saham
Membeli saham dapat dilakukan melalui aplikasi milik perusahaan sekuritas. Aplikasi ini biasanya juga digunakan sebagai alat untuk memantau dan menganalisis pasar.
Itulah pembahasan mengenai jumlah investor saham di Indonesia yang masih sangat kecil. Secara umum, alasan jumlah investor yang sangat sedikit karena banyak masyarakat yang takut dengan investasi saham. Literasi saham diperlukan supaya lebih banyak lagi masyarakat yang tertarik dengan pasar modal.
Smart People dapat belajar investasi saham dengan aplikasi online seperti RHB Tradesmart ID. Segera download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store.
Referensi:
Ilyas Fadilah. 2024. “Investor Saham RI Cuma 5,4 Juta Orang, BEI: Ini Sangat Kecil”. Detik.com
Sahabat Pegadaian. 2023. “Apa Itu Investor? Simak Pengertian, Jenis, Serta Risikonya. Pegadaian.co.id
Melani Teriwut. 2022. “Tertarik Beli Saham? Ini Cara dan Minimal Investasi untuk Pemula. Mediaindonesia.com
Erman Subekti. 2023. “Jumlah Investor Pasar Modal di Indonesia Masih Sedikit, BEI Ungkap Penyebabnya”. Infobanknews.com
Rizqy Setyo Nugroho. 2022. “Berapa Modal Ideal untuk Investasi Saham Menurut Ellen May?”. Idxchannel.com