Kesuksesan investasi saham sangat tergantung dari strategi investasi yang digunakan. Strategi buy less, choose well atau beli sedikit dan pilih dengan baik dapat diterapkan bagi investor yang ingin diversifikasi portofolio saham.
Strategi ini cocok untuk investor pemula tanpa harus dengan modal besar. Lantas, bagaimana cara menerapkan dan apa saja kelebihan menggunakan strategi ini? Berikut penjelasan selengkapnya.
Pemahaman Buy Less Choose Well
Konsep buy less, choose well dapat diterapkan dalam investasi saham dengan membeli lebih sedikit dan memilih dengan baik. Ini bisa menjadi strategi yang dapat dilakukan oleh investor pemula. Dengan investasi lebih sedikit, tentu modal yang dibutuhkan tidak harus besar.
Selain itu, strategi investasi dengan membeli lebih sedikit juga kerap dilakukan oleh mereka yang sudah memiliki jam terbang tinggi. Para investor terutama mereka yang tergolong konservatif biasanya tidak tertarik dengan banyak saham, tetapi cukup membaginya ke dalam 2-4 saham saja.
Meski lebih sedikit, tetapi investasi yang dipilih akan benar-benar dianalisa terlebih dahulu. Investor akan mengambil keputusan dengan penuh perhitungan mana yang memiliki prospek bagus di masa mendatang.
Strategi seperti ini dilakukan dengan harapan investor dapat memperoleh imbal hasil yang maksimal dalam jangka panjang dengan modal yang lebih sedikit.
Cara Membeli Saham dengan Prinsip Buy Less Choose Well
Dalam dunia investasi, kemampuan mengelola risiko diperlukan agar investasi yang dilakukan dapat berkembang. Salah satu cara mengelola risiko yaitu dengan diversifikasi portofolio saham. Smart People dapat menempatkan investasi pada beberapa sektor saham.
Tidak harus banyak, cukup pilih saham yang memiliki fundamental kuat dan prospek yang bagus ke depannya. Terapkan strategi beli lebih sedikit, pilih dengan baik. Berikut cara mengaplikasikan strategi tersebut dalam investasi saham.
1. Pahami tingkat toleransi risiko
Tingkat toleransi risiko adalah batasan risiko yang dapat ditanggung atau diterima oleh investor. Setiap investor penting untuk memahami kapasitasnya, mengingat investasi secara umum selalu memiliki risiko.
Dengan memahami batasan risiko yang masih bisa diterima, Smart People akan lebih mudah untuk menentukan saham mana saja yang bisa dibeli. Tentukan batas maksimal risiko yang bisa Smart People ambil dan pastikan portofolio investasi sesuai dengan profil risiko.
2. Tentukan target investasi
Selanjutnya, Smart People perlu menentukan target investasi. Sektor mana saja yang dianggap dapat memberikan imbal hasil terbaik di masa depan. Misalnya, Smart People ingin membeli 4 saham, maka bisa dibagi ke beberapa sektor seperti perbankan, barang konsumsi, infrastruktur, dan tambang.
Umumnya, bagi investor konservatif atau mereka yang lebih memilih membeli sedikit lebih tertarik pada saham dengan volatilitas rendah. Saham-saham yang memiliki tingkat pengembalian lebih stabil sehingga dapat memberikan imbal hasil yang lebih baik dalam jangka panjang.
3. Menentukan alokasi dana
Langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah menentukan alokasi dana investasi. Tentukan jumlah dana yang akan Smart People investasikan untuk setiap saham setiap bulannya. Jumlahnya disesuaikan dengan rencana investasi Smart People.
4. Memilih saham-saham unggulan
Pilihlah saham-saham unggulan yaitu saham dari perusahaan yang memiliki fundamental kuat. Perusahaan seperti ini mampu beroperasi secara menguntungkan, baik di kondisi ekonomi yang sedang bagus atau sedang buruk.
Smart People juga bisa mempertimbangkan saham-saham yang rajin membagikan dividen dalam tiga tahun terakhir.
5. Rutin melakukan penyesuaian
Investasi dalam beberapa saham meskipun hanya sedikit, tetap saja harus terus dievaluasi. Smart People sebaiknya rutin melakukan penyesuaian bobot aset yang diinvestasikan pada setiap saham. Jika dana yang dimiliki belum bisa untuk membeli saham, tabung dan investasikan untuk bulan berikutnya.
Kenapa Prinsip Buy Less Choose Well penting dalam Investasi Saham
Prinsip beli lebih sedikit dan pilih dengan baik dapat membantu Investor dalam diversifikasi portofolio secara bijak. Ada sejumlah manfaat yang menjadi alasan prinsip ini penting dilakukan dalam investasi.
1. Mencegah diversifikasi terlalu berlebihan
Diversifikasi yang terlalu sering dapat mengurangi peluang imbal hasil yang bisa diperoleh investor. Misalnya saat investasi terlalu banyak hingga 50 saham, tetapi yang kinerjanya baik hanya 5 saham. Realisasi imbal hasil mungkin tidak seperti yang diharapkan karena 45 saham tersebut memiliki kinerja yang tidak stabil.
2. Fokus pada rencana dan tujuan jangka panjang
Alasan mengapa prinsip ini penting adalah membantu investor untuk tetap fokus pada rencana investasi dan tujuan keuangan jangka panjang. Saham yang lebih sedikit akan memudahkan investor untuk memantau dan mengevaluasi asetnya dengan lebih maksimal.
3. Mengurangi tingkat risiko
Prinsip beli lebih sedikit dan pilih dengan baik dapat menghindarkan investor dari risiko yang terlalu besar. Pasalnya, investor cenderung menghindari saham dengan tingkat pengembalian dan risiko tinggi.
Jika sudah tahu cara mengaplikasikan prinsip ini, Smart People bisa mulai investasi pada saham-saham pilihan. Download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store terlebih dahulu. Kemudian, mulai investasi pada 2-3 saham atau sesuai dengan profil risiko.
Itulah pembahasan mengenai prinsip buy less, choose well dan penerapannya dalam investasi saham. Smart People dapat terus mengembangkan strategi investasi dan rutin melakukan evaluasi agar lebih mudah mencapai target.
Referensi:
Finansialku. 2022. “Pengertian Diversifikasi Portofolio Saham Beserta Cara Menerapkannya”. Finansialku.com