Dalam kurun waktu 2020 sampai dengan 2023, investor saham dan pasar modal tercatat melonjak. Dari hampir 10 juta investor, dominasi anak-anak muda alias Gen Z dan millennial sangatlah terasa. Memang, investasi saham memiliki prospek yang bagus, namun tentu tidak semua saham cocok bagi kalangan anak muda tersebut.
Waktu yang Cocok untuk Gen Z Berinvestasi Saham
Berinvestasi di sektor saham memang menjadi pilihan banyak anak muda zaman sekarang. Meskipun dari segi risiko terbilang tinggi, imbal hasil yang didapatkannya juga sepadan. Akan tetapi, diperlukan strategi yang bijak sehingga hasil optimal bisa diperoleh.
Salah satunya dengan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk mulai berinvestasi. Pasalnya, Gen Z cenderung senang mengikuti tren alias FOMO. Padahal, investasi bukanlah semata-mata tren, melainkan lebih cenderung pada kebutuhan demi proyeksi di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, ada baiknya mulai berinvestasi saham pada saat Smart People sudah paham betul seluk beluk saham, cara melakukan analisis, hingga berbagai hal kecil seputar saham dan segala risikonya.
Kendati demikian, tidak ada salahnya jika Smart People langsung memulainya saat ini juga. Bahkan jika modal pengetahuan mendasar sudah dikuasai, maka Smart People dapat melakukan transaksi pembelian saham secara lebih optimal.
Modal yang Dibutuhkan Gen Z untuk Investasi Saham
Smart People tentu paham bahwa kebanyakan Gen Z masih berusia produktif atau bahkan baru lulus sekolah. Hal ini tentu menjadikan modal untuk berinvestasi saham cenderung lebih terbatas. Meski demikian, bukan berarti investasi tidak dapat dilakukan meskipun modal sedikit.
Pada praktiknya, tidak ada batasan minimal mengenai modal yang dibutuhkan untuk mulai berinvestasi saham. Bahkan saat ini, sudah banyak produk investasi saham Gen Z yang dapat dilakukan dengan modal puluhan hingga ratusan ribu saja.
Sebagai contoh, Smart People ingin berinvestasi saham yang memiliki harga Rp1.000-an per lembar. Untuk membeli saham, dibutuhkan 1 lot yang sama dengan 100 lembar. Dengan demikian, dana yang harus disiapkan sekitar Rp100.000-an. Cukup terjangkau, bukan?
Jenis Saham yang Cocok Bagi Gen Z
Meskipun modal yang dibutuhkan cenderung dapat disesuaikan dengan kemampuan finansial, namun modal dana saja tentu tidak cukup. Diperlukan pengetahuan yang cukup untuk memaksimalkan hasil saham tersebut, salah satunya dengan memilih jenis saham yang cocok.
Smart People dapat menemukan berbagai jenis saham yang ada di bursa efek. Mulai dari jenis perbankan, pertambangan, dan sebagainya. Meski demikian, bagi Gen Z yang masih pemula beberapa jenis saham berikut dinilai lebih cocok.
1. Sektor perbankan
Saham-saham di sektor perbankan cenderung memiliki harga yang stabil. Terlebih jika didukung dengan fundamental perusahaan yang baik, tentu akan membuat imbal hasil yang diharapkan akan semakin meningkat.
Selain itu, saat ini hampir semua orang memiliki akun rekening bank sehingga transaksi perbankan tidak akan pernah redup. Mulai dari pembayaran uang sekolah, tagihan bulanan, bahkan untuk melakukan jual beli suatu barang.
2. Consumer goods
Jenis saham lain yang juga dapat dipilih adalah dari sektor consumer goods. Bisnis ini bahkan dinilai tidak akan pernah mati dikarenakan kebutuhan masyarakat akan hal tersebut tetap ada sampai kapanpun. Contoh saham yang dapat dibeli seperti UNVR, INDF, dan sebagainya.
Perhatikan Ini Sebelum Gen Z Berinvestasi
Ketika akan melakukan investasi saham, tentu ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan. Dengan demikian, Smart People tidak akan merasa dirugikan karena dinamika investasi yang begitu cepat. Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan.
1. Atur keuangan secara detail
Hal pertama yang penting untuk diperhatikan yakni memastikan apakah Smart People sudah memiliki pengelolaan uang secara baik. Terlebih, untuk sukses dalam berinvestasi diperlukan modal yang cukup.
Salah satu caranya dengan memisahkan antara uang untuk investasi dan kebutuhan sehari-hari. Pastikan juga pendapatan yang Smart People miliki lebih besar daripada pengeluaran dan utang sehingga masih ada dana alokasi untuk berinvestasi.
2. Investasi sesuai data dan fakta
Smart People juga tidak boleh asal melakukan investasi hanya karena ikut-ikutan tren. Pastikan paham betul dengan investasi dan lakukan riset mendalam mengenai perusahaan dan saham yang akan dibeli.
Ketahui kembali track record perusahaan, cek laporan keuangan perusahaan tersebut, hingga memastikan hasil analisis saham berdasarkan beberapa rumus dan penghitungan. Selalu jeli melihat peluang yang ada berdasarkan analisis logis dan data pendukung.
3. Pilih produk investasi yang tepat
Selalu pastikan juga untuk memilih produk investasi yang tepat. Memang, ada beberapa jenis saham yang dapat dipilih. Namun pastikan kembali Smart People memilih saham tersebut pada perusahaan yang benar-benar dipahami dan melakukan analisis secara lebih mendalam.
Itulah beberapa hal mengenai saham Gen Z dan bagaimana memulainya. Generasi muda saat ini memang sudah mulai menyadari betapa pentingnya literasi keuangan dan investasi, namun jangan sampai Smart People hanya ikut-ikutan tanpa mempersiapkannya secara matang.
Selain mengetahui berbagai info dan strategi investasi bagi Gen Z pada sektor saham, Smart People perlu mengaplikasikan berbagai pengetahuan tersebut. Salah satu caranya dengan menggunakan RHB Tradesmart ID yang dikenal kaya akan fitur dan anti-lag. Segera download RHB Tradesmart ID dari Play Store atau App Store!
Referensi:
Fizriyani, Wilda. (2023). Gen Z Marak Investasi Saham, Pertanda Bagus Kah?. UMM.ac.id
Madjid, Zahwa. (2023). Deretan saham Pilihan Investasi Generasi Z, Ada Sektor Apa Saja?. Katadata.co.id
Ummah, Fadhilah. (2023). 5 Tips Investasi bagi Gen Z dari Warren Buffett, Perhatikan Poin Penting ini!. Marketeers.com