Ada banyak hal yang bisa membuat seseorang merasa cemas, salah satunya masalah keuangan. Rasa cemas mengenai posisi uang ini dikenal dengan istilah financial anxiety. Kecemasan tentang keuangan bisa dialami oleh siapa saja, termasuk mereka yang memiliki pendapatan tinggi sekalipun.
Pengertian Financial Anxiety
Dari segi bahasa financial anxiety dapat diartikan sebagai kecemasan finansial. Singkatnya, keadaan seseorang yang merasa tidak nyaman dan tertekan dengan keuangan pribadinya. Jadi, kecemasan finansial bukan hanya terkait dengan jumlah uang yang dimiliki seseorang tetapi caranya mengelola keuangan.
Apabila dibiarkan, kecemasan finansial dapat menimbulkan stres hingga merusak kualitas hidup, kesehatan mental, serta hubungan sosial seseorang dalam kehidupannya. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali gejala dari sindrom kecemasan finansial ini.
1. Perasaan tertekan secara konstan
Ketika melihat saldo rekening membuat seseorang merasa pusing hingga sakit perut bisa jadi salah satu gejala kecemasan finansial. Perasaan yang tertekan secara berlebihan yang dapat menyebabkan hal tersebut terjadi.
Tekanan yang terus berlanjut dan tidak ditangani dengan baik bisa berdampak pada lemahnya pengelolaan keuangan, munculnya keinginan untuk mendapatkan lebih banyak, dan menginginkan tonggak pencapaian keuangan tertentu.
2. Bekerja secara berlebihan
Mulai dari perasaan yang terus tertekan berlanjut pada rasa gelisah terutama saat tidak bisa mencapai sesuatu. Kondisi ini akan mengakibatkan seseorang selalu merasa butuh pekerjaan tambahan.
Demi mencapai posisi keuangan tertentu, rela untuk bekerja terus menerus dan lebih banyak. Dalam jangka panjang tentu tidak baik dan bisa merusakan kesehatan.
3. Kesulitan tidur
Ketika otak fokus pada rasa cemas akan sulit untuk tubuh terlelap tidur. Insomnia atau kesulitan tidur di malam hari bisa jadi salah satu tanda seseorang yang mengalami gejala kecemasan finansial. Kondisi sulit tidur ini disebabkan karena otak terlalu sibuk memikirkan kondisi keuangan dan biaya-biaya tak terduga.
4. Kesulitan membuat prioritas
Gejala lainnya adalah kesulitan untuk mengambil keputusan dan membuat prioritas keuangan. Padahal, menentukan prioritas menjadi bagian penting dalam mengelola keuangan yang sehat. Apabila seseorang mengalami kecemasan finansial secara berlebihan dapat merasa gugup dan tidak mampu untuk membuat skala prioritas.
5. Menghindar untuk memikirkan keuangan
Cemas dengan keuangan memang hal wajar, tetapi jika rasa cemasnya sudah berlebihan tentu menjadi masalah. Ciri-ciri orang yang mengalami kecemasan finansial secara berlebihan biasanya menghindar setiap kali berhubungan dengan urusan keuangan. Bahkan bisa juga tidak memikirkan keuangan sama sekali yang dapat berujung pada gaya hidup boros.
6. Menghindar membayar hutang
Hutang atau cicilan merupakan kewajiban yang harus dibayar sesuai perjanjian. Namun, orang yang terlalu cemas dengan keuangannya cenderung menghindar atau menunda membayar hutang. Bukan karena tidak sanggup membayar hutang tetapi khawatir dengan biaya-biaya tidak terduga.
7. Selalu merasa bersalah saat menggunakan uang
Ada banyak biaya yang mengharuskan seseorang mengeluarkan uang. Apabila setelah menggunakan uang muncul perasaan bersalah bisa jadi tanda kecemasan finansial. Perspektif mereka setiap sen yang dikeluarkan seharusnya bisa digunakan untuk hal yang lebih baik.
Cara Mencegah Financial Anxiety
Meskipun isu keuangan merupakan masalah umum yang dihadapi oleh setiap orang, tetapi ada beberapa yang sampai cemas berlebihan. Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mencegah kecemasan finansial.
1. Lebih melek tentang keuangan
Kurangnya literasi finansial menjadi salah satu penyebab seseorang bisa mengalami kekhawatiran berlebih dengan masalah keuangannya. Oleh sebab itu, cara efektif untuk pencegahan kecemasan finansial adalah memperbaiki literasi mengenai keuangan.
Generasi Z dan milenial umumnya lebih melek tentang keuangan daripada generasi X dan baby boomer. Apabila ingin memperdalam wawasan seputar keuangan, Smart People dapat membaca buku tentang finansial, mengikuti seminar atau kelas online, dan belajar langsung dengan ahlinya.
2. Bersikap realistis
Tenangkan diri dan sadari bahwa isu keuangan merupakan masalah umum semua orang. Setiap orang memiliki masalah keuangannya masing-masing. Jadi, usahakan untuk tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Fokus pada keuangan sendiri agar dapat mencapai tujuan finansial yang stabil. Ingat bahwa keuangan merupakan perjalanan yang berkelanjutan.
3. Belajar membuat prioritas
Setelah memahami pentingnya bersikap realistis, Smart People bisa mulai belajar membuat prioritas keuangan. Buat prioritas berdasarkan tingkat kebutuhan masing-masing dan cobalah untuk disiplin dengan prioritas yang dibuat.
Misalnya membuat prioritas keuangan untuk pendidikan, kesehatan, pernikahan, rencana haji, dan lain-lain sesuai tujuan keuangan Smart People.
4. Buat rencana keuangan
Salah satu cara efektif untuk mencegah rasa cemas berlebih terhadap kondisi finansial adalah membuat perencanaan keuangan yang baik. Belajar membuat perencanaan keuangan jangka pendek, misalnya alokasi keuangan untuk pengeluaran sehari-hari, jatah jajan dan lain-lain.
Lakukan juga perencanaan keuangan untuk jangka panjang atau masa depan. Misalnya membuat alokasi untuk dana darurat, asuransi, dan investasi.
Investasi untuk mengelola keuangan jangka panjang bisa melalui saham. Cukup download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store. Setelah itu, isi saldo dan mulai investasi saham dari genggaman tangan.
Itulah pembahasan mengenai financial anxiety atau kecemasan finansial. Kelola keuangan dengan baik agar tidak menimbulkan kecemasan terhadap uang yang menghambat Smart People mencapai hal-hal lain dalam hidup.
Referensi:
CSUL Finance. 2023. “Kenali Money Anxiety dan Tanda-Tandanya!”. Csulfinance.com
Jalin. 2021. “Tips Menangani Kecemasan Finansial”. Jalin.co.id