Turtle trading atau trading kura-kura merupakan salah satu trading system yang cukup terkenal di kalangan trader kawakan. Richard Dennis yang memperkenalkan sistem trading ini membuktikan bahwa semua orang dapat belajar trading dan bisa sukses.
Nama Richard Dennis pun disebut-sebut sebagai salah satu trader tersohor di dunia. Nah, bagi Smart People yang masih asing dengan sosok Richard Dennis dan sistem trading yang dipopulerkannya bisa simak ulasan berikut.
Siapa Itu Richard Dennis?
Richard Dennis merupakan seorang trader asal Chicago, Amerika Serikat. Lulusan pascasarjana dari Tulane University ini pernah bergabung dengan Chicago Board of Trade.
Namanya semakin dikenal di dunia trading berkat kesuksesannya menciptakan sistem trading kura-kura. Dennis yang awalnya mengamati penangkaran kura-kura kemudian melakukan eksperimen “The Turtle”.
Dari eksperimen inilah, Dennis memperkenalkan trading kura-kura. Dennis juga dikenal dengan kesuksesannya sebagai trader yang awalnya memiliki modal $400 menjadi lebih dari $100 juta.
Apa Itu Turtle Trading?
Turtle trading adalah trading system dari Richard Dennis yang menggunakan konsepsi “Turtle Rules”. Pada awalnya, Dennis mengamati penangkaran kura-kura di Singapura. Ia menyadari bahwa kura-kura di penangkaran dapat tumbuh lebih cepat dibanding kura-kura yang hidup di alam.
Pertumbuhan kura-kura lebih cepat karena dibantu perawat hewan dan suplai makanan. Dennis pun menginginkan strategi trading yang bisa secepat pertumbuhan kura-kura tersebut.
Pada 1983, Dennis merekrut 13 orang dari latar belakang yang berbeda. 13 orang ini disebut sebagai “The Turtles” yang bahkan beberapa tidak memiliki pengalaman trading sama sekali. Eksperimen ini dilakukan untuk membuktikan bahwa dengan aturan tertentu seseorang dapat “belajar” trading hingga menjadi sukses.
Dengan uangnya sendiri, Dennis memberikan modal untuk “The Turtle” belajar trading. Eksperimen “The Turtle” yang membuahkan kesuksesan membuat Dennis kembali melakukan perekrutan di tahun-tahun berikutnya.
Aturan dalam Turtle Trading
Pada sistem trading ini menggunakan konsep Trend Follower dengan aturan lengkap. Sistem trading yang dijalankan harus memiliki 6 aturan (Turtle Rules) berikut.
1. Market (apa yang harus diperjualbelikan)
Trader harus menentukan pasar apa yang akan dipilih, misalnya untuk trading forex akan menggunakan pasangan mata uang yang mana saja. Apa yang harus diperjualbelikan menjadi poin penting yang perlu diperhatikan trader.
Hal ini bisa dikategorikan sebagai diversifikasi untuk trading komoditas, logam, energi, forex, obligasi, dan lainnya. Sistem trading kura-kura bekerja pada market atau pasar yang memiliki volatilitas tinggi.
2. Ukuran, Volume, Lot (Seberapa banyak yang harus diperjualbelikan)
Turtle trading juga memperhatikan seberapa banyak yang harus diperjualbelikan. Sistem trading ini memastikan ukuran yang sama apapun jenis pasar yang diperjualbelikan trader.
Trading kura-kura juga membantu untuk meningkatkan diversifikasi dengan menentukan jumlah atau ukuran maksimum dari open position yang diizinkan.
3. Entry atau Open (waktu yang tepat untuk masuk pasar)
Dengan sistem trading kura-kura yang sudah cukup canggih, sistem dapat memberikan signal untuk waktu terbaik memasuki pasar. Trader akan mendapatkan notifikasi kapan waktu terbaik untuk entri atau open position.
4. Kapan waktu menutup posisi (menghentikan kerugian)
Dengan trading kura-kura, Dennis mengajarkan trader untuk memasang stop loss sebanyak mungkin. Dennis menjelaskan bahwa seorang trader yang tidak mau menutup posisi saat berada di posisi merugi, trader tidak akan mampu bertahan di pasar dalam jangka waktu yang lama.
Sistem trading ini menggunakan logika bahwa situasi atau pergerakan pasar yang sangat amat tidak menentu. Trader sebaiknya mengevaluasi risiko terlebih dahulu sebelum melakukan trading. Stop loss yang harus ditetapkan harus lebih luas pada volatilitas pasar yang tinggi.
Dennis mengajarkan bahwa sedikit saja keterlambatan, dapat menyeret trader pada kerugian yang lebih besar lagi. Kondisi tersebut akan membuat trader sulit untuk bangkit.
5. Kapan bisa membalikkan posisi
Selain stop loss, trader juga harus pandai kapan waktu keluar pasar saat hasil yang diperoleh sudah mencapai target. Keluar pasar dengan lebih cepat mungkin bisa menyebabkan trader memiliki peluang mendapatkan hasil menjadi lebih sedikit.
Namun, tidak sedikit pula trader yang sulit mengendalikan diri saat memenangkan trading yang besar. Trading kura-kura mengajarkan trader bahwa pasar bisa berubah seketika yang membalikkan kondisi seketika. Oleh karena itu, trader perlu memahami kapan waktu yang tepat untuk keluar atau menutup posisi jika sudah mendapatkan hasil mencapai target atau lebih.
6. Taktik
Dennis juga mengajarkan trader melalui sistem trading kura-kura untuk menggunakan taktik. Kapan waktu yang tepat untuk membuka posisi dan sabar untuk menunggu waktunya memesan.
Apakah Masih Boleh Dipakai Strategi Turtle Trading?
Meski sistem trading kura-kura begitu sukses, tetapi kondisi pasar terus berubah dengan cepat. Membuat parameter tetap tersebut tidak seefektif dulu. Sebagian trader menganggap bahwa trading kura-kura ini sudah berakhir.
Hal ini karena perilaku pasar yang sama “Follower Trend”. Semakin banyak trader yang menerapkan strategi tertentu, pasar juga akan berubah untuk menghadapi tren tersebut.
Perlu diketahui bahwa Dennis sendiri juga tidak selalu menerapkan trading kura-kura ini. Memang ada konsep trading lainnya yang bisa dipelajari untuk tambahan wawasan atau untuk dipraktekan. Jika Smart People tertarik untuk belajar trading, bisa download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store.
Itulah beberapa ulasan mengenai turtle trading dari Richard Dennis. Apabila ingin mengikuti strategi ini, sebaiknya pelajari seluk beluk dunia trading terlebih dahulu.
Source:
Febrian Surya. 2020. “Strategi Turtle Trading Ala Richard Dennis”. Inbiza
Michael Carr. 2021. “Turtle Trading: A Market Legend”. Investopedia
Kaskus Holic. 2017. “Konsepsi Turtle Trading Sistem”. Kaskus Forum.
