Dalam berinvestasi, memiliki strategi investasi yang efektif sangat diperlukan, termasuk bagi generasi z dan milenial sebagai investor pemula. Tentunya agar strategi investasi tersebut tepat dan dapat mencapai tujuan investasi yaitu untuk mendapatkan imbal hasil. Namun perlu diingat juga bahwa risiko adalah hal yang bisa tidak bisa dipisahkan dari investasi, tapi ada yang bisa dihindari.
Strategi investasi yang efektif bisa dibuat dengan mendapat referensi dari berbagai sumber. Asalkan para generasi z dan milenial mau terus belajar dan mengembangkan diri terkait investasi yang dilakukan.
Berikut beberapa kegiatan yang bisa dilakukan oleh generasi z dan milenial untuk menyusun strategi investasi yang efektif.
Mengidentifikasi dan Menghindari Risiko Investasi
Risiko dalam investasi sangat mungkin terjadi. Hal ini sangat perlu diperhatikan oleh generasi z dan milenial sebagai investor pemula. Risiko investasi seperti suku bunga, inflasi, nilai tukar mata uang (valas), dan komoditas adalah jenis risiko yang tidak bisa dihindari dan dikendalikan. Tapi risiko likuiditas, reinvestment, finansial, dan bisnis merupakan risiko investasi yang bisa investor kendalikan dan juga hindari.
Selain itu, ada 3 risiko investasi yang biasanya paling dikhawatirkan investor. Pertama adalah turunnya nilai investasi. Kekhawatiran selanjutnya yaitu kesulitan menjual kembali produk investasi, dan yang terakhir adalah hasil investasi yang diberikan tidak sama nilainya dengan kenaikan harga barang dan jasa.
Risiko investasi dapat dikurangi dengan cara membuat portofolio investasi. Harapannya, satu instrumen yang menghasilkan imbal hasil bisa menutupi instrumen lainnya yang mengalami kerugian. Jika kondisi pasar sedang baik dan kondusif, investor bahkan bisa mendapat imbal hasil dari beberapa instrumen.
Menjaga Diversifikasi Portofolio untuk Meningkatkan Potensi Imbal Hasil
Diversifikasi portofolio dapat membantu menekan risiko. Jika satu instrumen mengalami kerugian, maka instrumen lainnya yang mendapat imbal hasil akan menolong kerugian yang terjadi. Tapi jika seluruh instrumen mendapat imbal hasil, maka total imbal hasil yang didapatkan pun akan bertambah.
Jangan terburu-buru untuk membuat keputusan diversifikasi. Pelajari dengan teliti karakter dari setiap instrumen investasi.
Butuh edukasi seputar saham lainnya? Follow akun Instagram RHB Sekuritas
Menemukan Nilai Investasi yang Tepat dengan Analisis Fundamental dan Teknikal
Sebelum melakukan investasi, khususnya saham, ada baiknya calon investor terlebih dahulu melakukan analisis fundamental dan analisis teknikal.
Analisis fundamental adalah analisis untuk mempelajari hal-hal berkaitan dengan kondisi keuangan suatu perusahaan. Tujuannya untuk mengetahui sifat-sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik.
Investor diharapkan bisa memiliki petunjuk mengenai saham mana yang akan diinvestasikan. Maka analisis fundamental dilakukan ketika investor memiliki tujuan investasi untuk simpanan dalam jangka waktu tertentu atau jangka panjang.
Sedangkan analisis teknikal merupakan analisis yang menggunakan data harga dan volume perdagangan di masa lalu. Tujuannya untuk memprediksi harga yang akan terjadi. Investor diharapkan akan mendapat gambaran akan nilai investasi yang akan dikeluarkan. Oleh karena itu, analisis teknikal cenderung digunakan jika investasi saham hanya perdagangan cepat sebagai trader saja.
Belajar dari Kesalahan dan Keberhasilan Orang Lain dalam Berinvestasi
Networking adalah hal yang dibutuhkan ketika berinvestasi. Kenal dengan banyak orang yang berpengalaman dalam investasi, akan membuka peluang belajar dari kesalahan dan keberhasilan mereka.
Generasi z dan milenial yang termasuk baru dalam dunia investasi harus aktif mencari komunitas atau sosok yang dapat dijadikan teman diskusi dan memberikan masukan.
Minimnya relasi dengan orang-orang yang paham tentang investasi akan membuat generasi z dan milenial sebagai investor pemula, tidak memiliki wadah untuk bertanya, berdiskusi, dan berkonsultasi. Sayangnya, kondisi ini banyak terjadi dan termasuk kesalahan umum investor pemula.
Investor senior tentu lebih berpengalaman dalam melihat situasi pasar. Jika pasar sedang mengalami perubahan, investor senior lebih bisa melihat potensi investasi dan risiko berdasarkan kondisi yang pernah dialami sebelumnya. Sedangkan investor pemula cenderung optimistis akan segera membaik dalam waktu dekat. Padahal yang terjadi biasanya sebaliknya.
Para generasi z dan milenial diharapkan tidak sungkan atau enggan untuk meminta saran dan masukan dari para investor senior. Sebagai investor pemula atau investor muda, para generasi z dan milenial harus bisa membuat keputusan yang tepat di tengah kondisi pasar yang tidak pasti.
Setelah menyusun strategi investasi yang efektif, Smart People bisa mengaplikasikannya melalui RHB Tradesmart ID. Aplikasi RHB Tradesmart hadir bagi yang ingin belajar investasi maupun trading saham.
Ada promo menarik yaitu Smart Rate dari RHB yang memberikan bunga margin rendah, 0,025% per hari. Ada juga promo Smart Fee yaitu biaya trading yang lebih murah, hanya 0,08% untuk beli dan 0,18% untuk jual.
Kabar baiknya, promo Smart Rate dan Smart Fee dari RHB ini diperpanjang hingga Juni 2023. Jadi, segera download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store untuk menggunakan promo tersebut.
Source:
Bank Raya. 2022. “Berbagai Macam Risiko Investasi yang Perlu Kamu Tahu”. Bankraya.co.id.
Mutia Fauzia. 2021. “Mengenal Analisis Fundamental dan Teknikal pada Investasi Saham”. Kompas.com.
Info Vesta. 2021. “Resiko Investasi”. infovesta.com. Diakses pada 3 Maret 2023
