Penawaran produk waran terstruktur diminati oleh para investor karena underlying asset dari instrumen tersebut merupakan saham-saham berkualitas seperti saham TINS. Saham PT Timah Tbk ini sudah melantai di pasar bursa sejak IPO pada 19 Oktober 1995.
Lalu, bagaimana kinerja dan prospek bisnis dari PT Timah Tbk (TINS) saat ini? Yuk, bedah bersama saham TINS di artikel berikut.
Kinerja PT Timah (TINS) Waran Terstruktur
Perusahaan berplat merah ini berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 1,14 Triliun per 30 September 2022. Kinerja keuangan tahun 2022 ini meningkat 87% dibanding tahun 2021 lalu yang hanya Rp 612 Miliar.
Peningkatan kinerja keuangan PT Timah didukung oleh harga jual logam timah yang meningkat di pasar global. Selain itu, efisiensi di berbagai rantai bisnis, konsistensi peningkatan kinerja anak usaha, dan penurunan interest bearing debt turut mempengaruhi kinerja PT Timah.
Pendapatan PT Timah sendiri naik 5% dari tahun lalu sebesar Rp 9,7 Triliun naik menjadi Rp 10,2 Triliun untuk periode yang sama. EBITDA naik 21% dari Rp 1,8 Triliun menjadi Rp 2,2 Triliun. Lalu, laba operasi perusahaan juga naik tahun 2022 ini sebesar Rp 1,5 Triliun atau naik 26% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,2 Triliun.
PT Timah juga mencatat kenaikan posisi ekuitas sebesar 13% dari Rp 6,3 Triliun menjadi Rp 7,1 Triliun. Kas dan setara kas PT Timah naik 27% dari Rp 1,1 Triliun di tahun sebelumnya menjadi Rp 1,4 Triliun di akhir 2022.
Catatan mengenai pinjaman bank, utang obligasi, dan liabilitas supplier financing perseroan turun dari Rp 5,1 Triliun menjadi Rp 3 Triliun. Smart People yang tertarik dengan underlying TINS ini atau saham lainnya sudah semestinya memperhatikan bagaimana kinerja keuangan perusahaan.
Harga Saham TINS Waran Terstruktur
Meski kinerja keuangan tahunan PT Timah meroket, kinerja TINS secara kuartalan mengalami koreksi. Penurunan secara kuartalan ini disebabkan karena average selling price (ASP) atau harga jual rata-rata yang rendah.
Dibalik kinerja yang bagus, harga saham TINS mengalami pelemahan pada 18 November 2022 yang ditutup di level 1.335 atau turun 40 poin dibanding hari sebelumnya. Sejak awal tahun 2022, harga saham TINS secara year to date (ytd) terakumulasi melemah sebanyak 135 poin atau 9,18%.
Baca juga: Begini Strategi Investasi yang Efektif untuk Generasi Z dan Milenial. Wajib Coba!
Prospek Bisnis Timah (TINS)
Secara produksi, perseroan ini mengalami penurunan produksi biji timah 2022 sebesar 14.502 ton atau turun 19% dari tahun 2021 sebanyak 17.929 ton. Produksi logam timah pada 9M22 tercatat sebesar 14.130 metrik ton. Angka ini turun 26% dari periode 2021 yang mencatat produksi logam timah sebesar 19.120 metrik ton.
Sementara itu, untuk penjualan logam timah 2022 tercatat 15.325 metrik ton atau turun 26% dibanding 2021 sebesar 19.059 metrik ton.
Namun, perseroan optimis di tahun 2023 kinerja perusahaan ini akan tumbuh seiring meningkatnya produksi timah. Beberapa strategi dilakukan perseroan seperti peningkatan volume produksi, efisiensi di segala lini, dan peningkatan kontribusi dari anak perusahaan.
PT Timah juga membangun TSL Ausmelt Furnace sendiri sebagai strategi industri khususnya untuk memaksimalkan konsentrat timah dengan kadar rendah. Pembangunan TSL Ausmelt Furnace bertujuan untuk transformasi teknologi pengolahan sehingga dapat meningkatkan kapasitas, efisiensi produksi, dan keselamatan lingkungan.
TINS optimis dalam menghadapi 2023 meski kondisi pasar yang dibayang-bayangi ketidakpastian. Permintaan logam timah diprediksi akan kembali pulih di tahun 2023 ini sehingga harga jualnya akan kembali meningkat.
Timah merupakan salah satu bahan baku yang dibutuhkan dalam industri produk elektronik. Berdasarkan analisis, diproyeksikan demand atau permintaan logam timah akan kembali pulih sejalan dengan pertumbuhan industri elektronik dan kebutuhan mobil listrik.
Cari tahu informasi saham lainnya lewat sosial media RHB Sekuritas Indonesia di Instagram.
Dari saham PT Timah Tbk (TINS) ini, PT RHB Sekuritas menggelar penawaran produk waran terstruktur yaitu TINSDRCV3A dengan jatah dan penetapan harga sebagai berikut.
- Harga penawaran: Rp 17 – 60 per unit
- Harga pelaksanaan: Rp 950 – 1.250
- Unit ditawarkan: 90.000.000 unit
- Jatuh tempo: 18 Oktober 2023
Jika Smart People tertarik untuk diversifikasi, bisa membeli instrumen investasi ini melalui aplikasi RHB TradeSmart ID dari RHB Sekuritas Indonesia. Smart People bisa berinvestasi maupun melakukan transaksi jual-beli saham dengan mudah dari genggaman tangan.
Selain menawarkan berbagai tool yang bagus untuk analisis, RHB Sekuritas juga menawarkan promo menarik yaitu Smart Rate dan Smart Fee bagi pengguna yang bertransaksi melalui aplikasi RHB TradeSmart ID.
Smart Rate adalah penawaran bunga margin rendah, jika dihitung-hitung, hanya 0,025% per hari. Kemudian, ada Smart Fee yaitu biaya trading yang sangat hemat, 0,08% untuk transaksi beli dan 0,18% untuk transaksi jual.
Smart People dapat memanfaatkan promo ini sehingga bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Kabar baiknya, RHB memperpanjang promo Smart Rate dan Smart Fee hingga Juni 2023 mendatang.
Tunggu apalagi, segera download aplikasi RHB TradeSmart ID di Play Store dan App Store sebelum promo ini berakhir. Smart People juga dapat menggunakan berbagai fitur lengkapnya untuk trading saham online.
Nah, itulah ulasan mengenai saham TINS dan waran terstruktur dengan underlying asset dari PT Timah Tbk tersebut. Tentunya produk investasi ini dapat dibeli melalui aplikasi RHB TradeSmart ID untuk menambah jenis instrumen investasi yang Smart People miliki.