Dalam dunia ekonomi, kita akan mengenal istilah profitabilitas. Istilah ini memang lebih banyak berkaitan dengan ilmu akuntansi yang lebih banyak berkaitan dengan penghitungan keuangan. Kendati demikian, profitabilitas ternyata berpengaruh terhadap cara investasi saham secara umum.
Kenali Dulu Apa Itu Profitabilitas
Rasio profitabilitas sejatinya merupakan ukuran metrik keuangan yang nantinya akan digunakan untuk menilai kemampuan suatu bisnis dalam menghasilkan pendapatan yang relatif terhadap berbagai aktivitas dana operasional, neraca aset, hingga ekuitas pemegang saham menggunakan data pada periode waktu yang sudah ditentukan.
Penggunaan rasio ini seringkali dilakukan oleh para analis keuangan maupun investor sebagai suatu bahan evaluasi. Terlebih, para investor akan senantiasa mencari perusahaan dengan rasio profitabilitas tinggi karena secara langsung menandakan bahwa kinerja keuangan perusahaan tersebut berjalan baik.
Selain sebagai bahan evaluasi, profitabilitas juga digunakan untuk pembanding laporan laba antara periode saat ini dengan periode yang lalu. Bahkan secara tidak langsung, sebagai trader maupun investor dapat menilai apakah saham tersebut layak dimiliki atau tidak.
Lantas, apakah profitabilitas perusahaan juga akan berpengaruh terhadap harga saham? Tentu saja iya. Meski profitabilitas perusahaan tinggi menjadikan harga saham meningkat, namun prospek perusahaan ini malah akan dinilai semakin baik karena kemampuannya mendapatkan imbal hasil.
Jenis dan Cara Penghitungan
Bagi Smart People yang sedang mencari cara investasi saham dengan hasil yang maksimal, tentu akan sangat memerlukan rasio profitabilitas ini. Terlebih rasio ini juga banyak digunakan untuk mengukur laba kotor maupun laba bersih dari setiap aset dan penjualan.
Kendati demikian, apakah Anda tahu jenis dan cara penghitungan rasio ini? Ternyata, ada beberapa jenis rasio profitabilitas yang bisa ditemukan dalam keuangan perusahaan dengan penghitungan yang berbeda sebagai berikut.
Rasio profit margin
Rasio ini seringkali disebut dengan net profit margin (NPM) atau margin laba bersih, merupakan rasio profitabilitas yang dipakai untuk menghitung persentase imbal hasil bersih sebelum dikurangi pajak terhadap pendapatan yang didapatkan dari hasil penjualan.
Untuk menghitung profit margin ini, rumus yang digunakan adalah
NPM = Laba bersih setelah pajak : Hasil penjualan
Sebagai contoh, suatu perusahaan memiliki laba bersih setelah pajak sebesar 500 juta rupiah dengan pendapatan penjualan bersih sebesar 800 juta rupiah. Maka dari itu, net profit margin ratio perusahaan tersebut sebesar
NPM = 500 juta : 800 juta = 0.62%
Rasio return
Secara umum, ada dua jenis rasio pengembalian yang biasa dihitung, yakni return on assets ratio (ROA) dan return on sales ratio (ROS). Berikut penjelasan dan penghitungan keduanya.
Return on assets ratio
ROA merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba terkait dengan total aset sehingga lebih efisien. Semakin baik angkanya, maka dapat diketahui jika perusahaan tersebut dapat mengelola asetnya dengan baik sehingga cocok untuk investasi saham online. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.
ROA = Laba Bersih : Total Aset
Sebagai contoh, jika suatu perusahaan memiliki laba bersih Rp250 juta dengan total aset Rp150 juta, maka ROA perusahaan tersebut adalah
ROA = Rp250 juta : Rp150 juta = 1,67%
Return on sales ratio
ROS atau rasio pengembalian penjualan merupakan rasio profitabilitas yang akan menampilkan laba suatu perusahaan setelah dikurangi oleh operasional, upah pekerja, hingga bahan baku sebelum dikurangi oleh bunga bank atau pajak. Adapun penghitungannya dapat dilakukan menggunakan rumus berikut.
ROS = (Laba sebelum pajak dan bunga : Penjualan) x 100%
Sebagai contoh, perusahaan X menghasilkan keuntungan sebelum pajak sebesar Rp300 juta dengan penjualan sebesar Rp1 miliar. Maka, ROS perusahaan tersebut adalah:
ROS = (Rp300 juta : Rp1 miliar) x 100% = 0,3%
Gross profit margin
Selain menghitung lama bersih, laba kotor atau gross profit juga menjadi salah satu indikator yang banyak dihitung dalam rasio profitabilitas. Rasio jenis ini digunakan untuk menghitung berapa persentase laba kotor terhadap pendapatan yang sudah dihasilkan dari penjualan perusahaan tersebut. Adapun rumus yang digunakan yakni sebagai berikut.
Gross profit margin = (Laba kotor : total pendapatan) x 100%
Contoh kasusnya, laba kotor perusahaan X diketahui sebesar Rp165 juta dengan total pendapatan Rp250 juta. Maka gross profit margin perusahaan tersebut adalah:
Gross profit margin = (Rp165 juta : Rp250 juta) x 100% = 66%
Selain ketiga rasio di atas, beberapa penghitungan rasio juga seringkali dilakukan. Mulai dari Return of Investment (ROI), Return on Equity Ratio (ROE), hingga Earning Per Share (EPS). Semuanya memiliki fungsi tersendiri dengan penghitungan yang disesuaikan kembali dengan laba bersih setiap perusahaan.
Profitabilitas Investor dengan Fitur Smart Fee
Potensi imbal hasil yang didapatkan seorang investor saham online tidak hanya sekadar bagaimana mengetahui rasio profitabilitas, namun juga dapat dilihat dari biaya transaksi yang rendah. Fitur Smart Fee menjadi salah satu fitur terkini yang memungkinkan biaya transaksi hingga serendah 0.08% meskipun dengan biaya deposit yang minim.
Fitur ini dapat dinikmati oleh semua nasabah individual RHB Tradesmart yang dapat diakses melalui aplikasi. Semakin besar transaksi yang dilakukan, maka semakin rendah pula fee yang musti Smart People keluarkan. Selain itu, dukungan aplikasi yang stabil dan nyaman digunakan tentu menjadi salah satu pertimbangan perlunya aplikasi ini digunakan.
Demikian penjelasan tentang rasio profitabilitas dan cara penghitungannya masing-masing. Menariknya, rasio profitabilitas juga dapat dipantau secara mudah menggunakan aplikasi transaksi saham online dari RHB Tradesmart.
Dengan sejumlah fitur terbaik, aplikasi ini tentu dapat membantu Smart People yang tengah mencari cara investasi saham dengan berbagai kelebihan dan kemudahan. Download aplikasi RHB Tradesmart di PlayStore atau AppStore sekarang dan nikmati fitur Smart Fee tersebut! Bagi yang ingin mencari tahu tentang waran terstruktur, Anda bisa mengunjungi laman RHB Waran Terstruktur.