Trading saham kini sudah menjadi sebuah hal yang lumrah dilakukan oleh berbagai kalangan, baik anak muda maupun orang dewasa. Banyaknya artis dan influencer yang mulai beralih ke dunia trading membuat siapapun menjadi tertarik untuk menjalankan aktivitas jual beli saham tersebut.
Smart People yang ingin mengikuti jejak mereka tentu akan dilanda sedikit kebingungan, terutama buat yang masih pemula. Akan tetapi tenang saja, saat ini ada sejumlah aplikasi trading saham yang bisa dimanfaatkan untuk membantu Smart People untuk memulainya.
Sebelum menggunakan aplikasi khusus untuk investasi saham, ada baiknya Smart People memperhatikan hal-hal detail seperti berikut. Tujuannya tentu agar Smart People bisa lebih paham dengan trading saham dan tidak mudah mengalami kerugian.
1. Mengenali profil risiko
Untuk bisa menjalankan trading saham, terlebih dahulu Smart People harus tahu profil risiko atau seberapa besar kerugian yang dapat ditanggung kalau portofolio minus. Profil risiko ini bisa menjadi pertimbangan untuk mengukur dan memilih alokasi yang tepat untuk aktivitas trading.
Ketika sudah mengetahui profil risiko, Smart People bisa mulai melakukan trading dengan modal yang kecil terlebih dahulu sebelum kemudian semakin meningkat. Tentunya peningkatan ini sejalan dengan kemampuan Smart People dalam mengenali pergerakan harga yang ada di pasar saham.
Profil risiko setidaknya dapat dibagi menjadi tiga tipe, yakni konservatif, moderat, hingga agresif. Profil konservatif biasanya lebih senang berlaku aman dengan portofolio yang rendah.
Sementara, tipe moderat biasanya lebih berani meskipun menjalankan trading pada area yang tidak terlalu berisiko. Berbeda dengan tipe agresif yang yakin dengan risiko tinggi meskipun hasil yang didapat juga tinggi.
2. Mempelajari teori trading saham
Belajar mengenai trading saham secara umum dan keseluruhan tentu juga sangat penting untuk dilakukan. Dengan begitu, Smart People tidak mudah mengalami rugi pada saat melakukan trading karena tidak memiliki pondasi yang kuat.
Di zaman yang serba maju seperti saat ini tidak sulit menemukan berbagai teori dan pembelajaran tentang trading saham. Selain dari sejumlah buku, Smart People juga dapat menemukannya pada berbagai kelas online, media sosial, bahkan menggunakan akun demo milik platform aplikasi trading saham.
Jika teori pada buku atau media sosial bisa dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan mendasar mengenai trading saham, akun demo bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mempraktikkan teori tersebut meskipun dilakukan secara singkat.
Pada akhirnya, semua keputusan ada di tangan Smart People karena sudah mengetahui dinamika pasar modal dan apakah tetap akan bergabung sebagai trader atau tidak. Kesiapan juga akan lebih matang dengan modal yang aman.
3. Pertimbangkan budget trading
Untuk bisa melakukan trading saham, Smart People juga perlu menyiapkan modal. Pastikan Smart People sudah memiliki budget tersendiri di luar dari uang kebutuhan supaya kebutuhan lain juga tidak terabaikan.
Bagi pemula, disarankan untuk memulai trading dengan nominal yang kecil terlebih dahulu. Kalau sudah dirasa mumpuni, modal puluhan juta rupiah saja tentu akan terasa kecil dengan imbal hasil yang sejalan.
4. Menentukan periode trading
Langkah selanjutnya, tentukan dulu periode trading yang akan Smart People lakukan. Apakah Smart People ingin menjalankan trading dalam jangka waktu pendek atau panjang, tentu harus dipertimbangkan kembali.
Periode trading seperti ini sejatinya sangat penting, terutama buat Smart People yang saat ini sedang belajar trading saham Hal ini berkaitan dengan pertimbangan saham apa yang akan dibeli, tentunya dengan melihat data historis dari harga saham tersebut.
5. Pemilihan broker yang tepat
Memilih sekuritas adalah hal yang juga tidak kalah penting pada saat Smart People akan menjalankan aktivitas trading saham. Hal ini tentu berkaitan dengan biaya transaksi pada broker yang akan dibebankan pada setiap trader ketika melakukan transaksi saham.
Setiap broker memang memiliki berbagai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, namun pastikan Smart People memilih broker sekuritas yang paling tepat dengan beberapa kriteria seperti:
- Legalitas yang sudah resmi
Pemilihan broker yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi hal penting yang harus dicermati. Pastikan juga broker tersebut sudah diawasi OJK, Bappebti, dan otoritas lain yang terpercaya.
- Syarat setoran dan komisi
Setiap sekuritas tentu memiliki ketentuan dan syarat masing-masing. Namun dengan memastikan syarat setoran awal, komisi yang didapat setiap transaksi, hingga nominal biaya lain tentu akan membantu Smart People mempertimbangkan sekuritas tersebut.
- Ketahui fasilitas yang dimiliki
Fitur dan fasilitas yang tersedia juga akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi para trader pemula dalam memilih sekuritas yang tepat. Sebagai contoh, fitur rekomendasi saham hingga fasilitas akun demo. Bahkan jika broker tersebut memiliki fasilitas margin, jangan segan menanyakan nominalnya.
Dari sekian banyak akun sekuritas yang ada, Smart People perlu mempertimbangkan aplikasi trading saham dari RHBTRADESMARTID yang dilengkapi dengan berbagai fitur terkini untuk memudahkan belajar trading dan menjalankan aktivitas trading selanjutnya.
Nah tunggu apa lagi, segera download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store sekarang juga ya. Selamat mencoba!