Cara memilih saham untuk pemula bukan hanya soal membeli mana saham terbaik dan teratas di bursa efek. Ada beberapa aspek yang perlu Smart People perhatikan dalam memilih saham di awal-awal Smart People berinvestasi.
Agar Smart People bisa memaksimalkan imbal hasil yang akan didapat nanti, pelajari yuk beberapa cara memilih dan membeli saham untuk pemula di artikel berikut ini.
Membuka rekening investasi
Sebelum langsung membeli saham, hal pertama yang Smart People perlu lakukan adalah membuka rekening investasi. Untuk melakukannya, Smart People tinggal datang ke perusahaan sekuritas atau membuka website miliknya.
Perusahaan yang Smart People pilih haruslah sudah terdaftar OJK dan memiliki rekam jejak yang baik. Faktor lain yang jadi pertimbangan utama ialah adanya aplikasi yang berguna untuk memudahkanmu dalam melakukan transaksi saham.
Konsultasi yang disediakan perusahaan sekuritas juga bisa menjadi sumber informasi yang untuk memilih saham apa yang cocok untuk pemula.
Menyesuaikan modal dengan saham yang mau dibeli
Sebagai pemula, pahamilah bila Smart People baru mulai masuk ke dunia saham. Ketahui bahwa risiko akan selalu ada dan saham bukanlah cara cepat menjadi kaya.
Untuk itu, ingatlah bahwa cara membeli saham pertamamu adalah dengan tidak gegabah mengeluarkan banyak modal dan apalagi hingga berhutang. Mulailah dari modal yang terkecil dahulu. Saat ini, Smart People bisa memasang modal Rp100 ribu saat membuka rekening saham. Ini dilakukan setidaknya agar Smart People bisa merasakan “gejolak” saham itu sendiri di bursa efek.
Modal yang Smart People punya juga disesuaikan kembali dengan saham dari perusahaan atau emiten apa yang Smart People beli. Tidak semua emiten memiliki harga saham yang tinggi seperti yang umumnya dimiliki saham terbaik alias blue chip.
Smart People tentu perlu melakukan sedikit pencarian untuk menemukan emiten bagus mana yang punya harga terjangkau. Tapi, jangan mencoba masuk ke saham perusahaan kecil yang tidak jelas fundamentalnya.
Di samping itu, modal perlu disesuaikan pula dengan biaya yang dipasang oleh perusahaan sekuritas, baik itu untuk tiap jual beli saham yang Smart People lakukan atau untuk layanan brokernya sendiri. Perusahaan sekuritas lazimnya mematok biaya 0,15% untuk transaksi beli dan 0,25% untuk transaksi jual.
Diversifikasi saham
Faktor lainnya yang tak kalah penting dalam memilih saham adalah jumlah saham yang bisa Smart People beli. Meski sebagai pemula sah-sah saja membeli satu produk saham sekaligus, membeli dua produk dari emiten industri berbeda bisa menjadi cara yang lebih baik. Sebab setelahnya, aset saham mu pun akan terdiri dari dua atau lebih saham yang berbeda.
Kenapa harus diversifikasi? Alasan utamanya adalah meminimalisir risiko. Jika satu saham anjlok, kumpulan asetmu yang disebut portofolio masih bisa seimbang. Perhatikan pula agar memilih emiten dari industri yang berbeda. Sebab, setiap industri memiliki trennya sendiri di bursa efek.
Pilih perusahaan produk umum dengan keuangan stabil
Yang dimaksud produk umum di sini adalah produk atau layanan esensial yang Smart People gunakan sehari-hari. Misalnya saja perusahaan Unilever yang punya ragam produk rumah tangga atau layanan perbankan BCA.
Karena merupakan penyedia kebutuhan dasar, emiten saham di atas pun punya pergerakan grafik saham yang stabil. Smart People pun secara tidak langsung bisa memantau perkembangan perusahaan karena hampir setiap hari Smart People menggunakan produk tersebut.
Pastikan juga saham yang Smart People pilih berasal dari emiten yang punya keuangan stabil. Di sisi lain, perusahaan dengan perkembangan dan nilai yang konsisten menjadi nilai tambah, meski perkembangan itu sendiri tidak tinggi.
Ada baiknya Smart People membandingkannya dengan perusahaan di industri yang sama dalam periode waktu yang sama guna memastikan siapa yang punya daya saing tinggi.
Tahu saham mana yang harus dihindari
Mengetahui saham apa yang sebaiknya dihindari juga sama pentingnya dengan cara memilih saham itu sendiri. Memilih saham yang salah tentu akan berisiko pula pada modal yang sudah kita tanamkan.
Salah satu kesalahan yang biasa investor pemula lakukan adalah membeli saham dari perusahaan dengan bisnis yang mereka sendiri tidak mengerti. Berinvestasilah selalu pada perusahaan yang mudah Smart People pahami.
Selain itu, hindari pula saham nampak murah yang punya harga per lembar di bawah Rp100. Alasan Smart People harus menghindari saham ini adalah karena umumnya berfundamental kurang baik. Para perusahaan di baliknya juga cenderung punya pengelolaan keuangan yang buruk.
Selain itu, ada pula perusahaan yang baru melakukan IPO (initial public offering). Istilah ini merujuk pada perusahaan yang baru yang masuk bursa efek untuk diperjual belikan sahamnya. Emiten yang baru IPO cenderung punya fluktuasi tinggi, yang mana sebaiknya dihindari oleh investor pemula.
Pilih saham yang tergabung di indeks LQ45 atau IDX30
Saham-saham yang terdaftar di indeks LQ45 dan IDX30 dari BEI (Bursa Efek Indonesia) bisa jadi cara memilih saham yang mudah bagi Smart People yang bingung. Indeks ini terdiri dari saham yang tercatat baik karena punya likuiditas yang tinggi.
Khususnya IDX30 merupakan daftar perusahaan yang berfundamental baik, mampu membayar kewajiban keuangannya. Sehingga, bisa dikatakan mereka punya keuangan yang sehat dan minim risiko.
Dengan mengetahui cara memilih saham untuk pemula, potensi imbal hasil yang didapatkan bisa lebih maksimal serta kerugian bisa ditekan. Jadi, sudahkah Smart People siap memulai membeli saham?
Jika sudah siap, Smart People bisa memanfaatkan aplikasi investasi dan trading saham RHBTRADESMARTID yang sudah dilengkapi berbagai fitur untuk memudahkan investor berinvestasi di mana saja dan kapan saja. Download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store sekarang.