Menentukan berapa banyak uang untuk investasi saham setiap bulannya memang tidak jarang membuat pusing. Apalagi bila Smart People membagi uang penghasilan dengan kepentingan lainnya, seperti tagihan dan utang. Memahami cara investasi saham sesuai kondisi finansial pun jadi begitu berguna dalam hal ini.
Smart People mungkin was-was saat memakai penghasilan untuk investasi saham atau mungkin bingung mau menghabiskan seluruh sisa gaji untuk investasi. Untuk menangani rasa khawatirmu, ada beberapa poin yang bisa masuk perhitungan. Kenali lebih lanjut di artikel berikut ini.
Tentukan Tujuanmu Berinvestasi
Dalam memulai berinvestasi, tujuan menjadi poin pertama. Smart People pun bisa lebih mudah memastikan jangka waktu menahan saham dengan mengetahui hal ini. Tentunya investasi untuk uang pensiun akan jauh lebih lama ketimbang untuk membeli mobil.
Tujuan investasi juga menjadi poin penentu kapan Smart People akan mengakhiri investasi sahammu. Sebab, Smart People sudah menargetkan sampai di titik mana jumlah imbal hasil mu saat pertama memulai investasi.
Lebih jauh lagi, Smart People dapat memilih kriteria saham yang sesuai. Misalnya, saham dengan fluktuasi harga yang tinggi akan lebih cocok bagi investor jangka panjang ketimbang jangka pendek.
Hitung Pendapatan Bersihmu
Setelah memastikan apa tujuanmu, Smart People perlu mengetahui pendapatan bersihmu. Perhitungannya adalah dengan mengurangi total pendapatan dengan berbagai kewajiban.
Kewajiban-kewajiban tersebut berupa tagihan, utang, iuran sekolah, cicilan rumah, kebutuhan dasar dan apapun keperluan yang harus Smart People bayarkan setiap bulannya.
Dengan menghitung pendapatan bersih, Smart People bisa mengetahui jumlah pengeluaranmu, terutama sisa yang bebas dipakai tiap bulannya. Hal ini juga dapat memberi gambaran apakah Smart People sudah layak berinvestasi saham atau harus memperbaiki kondisi finansial mu dulu.
Bagi Pengeluaranmu dalam Kategori
Smart People bisa membagi pengeluaranmu dalam tiga kategori berdasarkan teknik pembagian bujet 50/30/20. Teknik yang dipopulerkan Elizabeth Warren ini mengharuskanmu mengeluarkan:
50% penghasilan untuk kebutuhan
Tagihan listrik, asuransi atau jaminan kesehatan, utang, dan keperluan rumah tangga termasuk dalam kategori ini. Masukkan semua hal dasar untuk keberlangsungan hidupmu di sini.
Dalam membeli barang, Smart People dapat mempertimbangkan matang-matang apakah membutuhkannya atau sekedar menginginkannya. Pertimbangan ini berguna, apalagi saat ada diskon atau flash sale.
Sebagian orang mungkin perlu membayar kebutuhan melebihi persentase ini. Jika Smart People termasuk di antaranya, pindahkan sebagian persentase kategori keinginan ke kategori kebutuhan. Smart People perlu hidup lebih hemat untuk menstabilkan keuanganmu.
30% penghasilan untuk keinginan
TV kabel atau layanan streaming, makan di restoran, dan tempat wisata merupakan beberapa contoh kategori keinginan. Intinya, yang termasuk di dalamnya adalah hal-hal yang membuatmu senang, tapi sebenarnya Smart People bisa hidup tanpanya.
Kategori ini juga memiliki alternatif yang lebih murah atau ekonomis. Smart People bisa pergi kerja dengan transportasi umum atau memasak sendiri daripada membeli makanan jadi setiap hari.
20% penghasilan untuk tabungan
Investasi saham merupakan bentuk lain dari tabungan. Sayangnya, ada yang masih keliru dengan menganggapnya sebagai alat untuk meraih uang instan.
Dari total 20% penghasilanmu ini, bagikanlah investasi saham dengan jenis simpanan lainnya, yaitu dana darurat di rekening bank. Simpanan untuk masa pensiun dapat pula dimasukkan ke sini, meski lazimnya perusahaan yang membayarkan pegawainya.
Cara investasi saham yang benar juga berarti mempersiapkan dana darurat sebaik mungkin. Dana ini bisa langsung ditarik begitu ada kejadian tidak terduga, seperti kecelakaan atau hilang pekerjaan. Persiapan dana ini menghindarimu agar tidak mencairkan investasi sahammu di saat mendesak.
Besaran dana darurat yang aman merupakan total kebutuhan hidup dan simpananmu selama enam bulan. Jumlah tersebut setidaknya cukup jikalau Smart People benar-benar kehilangan sumber pendapatan.
Bicara soal penghasilan untuk investasi saham, kebanyakan penasihat keuangan menyarankan 10%-15% penghasilan untuk berinvestasi. Meski begitu, Smart People masih bisa memulainya secara bertahap dari persentase terkecil dahulu. Persentase ini akan sampai di titik maksimalnya, tapi penghasilanmu bakal meningkat seiring naiknya UMR per tahunnya.
Bayarlah yang Penting Dahulu
Setelah mengelola keuanganmu dengan baik, mungkin akan ada momen di mana Smart People sulit mengontrol pengeluaran. Ini pun bisa berujung pada keputusan memangkas dana yang seharusnya digunakan untuk hal pokok.
Untuk menghindari pengeluaran yang sia-sia, bayarlah hal yang penting dahulu. Itu berarti semua tagihan dan simpanan serta kebutuhan pokok bulanan. Dengan cara ini, Smart People akan mendapatkan sisa penghasilan yang bisa Smart People pakai sebebasnya.
Menyesuaikan Risiko Investasi Sesuai Kebutuhan
Risiko yang Smart People hadapi saat saat berinvestasi saham memang begitu tinggi. Namun, imbal hasil yang ditawarkan lebih besar daripada aset investasi lainnya.
Walau begitu, ada saat Smart People harus memindahkan investasi saham ke aset lain yang lebih stabil. Misalnya saat Smart People sudah mendekati masa pensiun atau ketika inflasi terjadi.
Mengalokasikan investasi saham ke obligasi atau deposito bisa mengamankan seluruh investasimu meski imbal hasil yang ditawarkan lebih sedikit.
Cara investasi saham yang baik memang harus dimulai dari menentukan tujuanmu di awal. Setelahnya, perencanaan keuangan, seperti yang disebutkan di atas, menjadi dasar dalam menentukan seberapa banyak penghasilan yang akan Smart People pakai. Jika Smart People sudah tahu jumlah uang yang cocok dan waktu yang tepat, investasi pun akan sejalan dengan kondisi keuangan yang sehat.
Sudah siap investasi saham tapi bingung mulai dari mana? Yuk manfaatkan aplikasi RHBTRADESMARTID. Aplikasi investasi saham online ini sudah dilengkapi berbagai fitur untuk memudahkan investasimu di mana saja dan kapan saja. Download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store sekarang.