Bagi seorang trader pemula, mengenal berbagai indikator trading adalah hal yang wajib. Terlebih, indikator ini akan sangat berguna buat Smart People untuk melakukan kegiatan trading secara maksimal. Smart People dapat menemukan indikator ini di sejumlah aplikasi trading saham.
Indikator sejatinya merupakan suatu penghitungan harga saham menggunakan garis atau data grafik. Melalui grafik inilah seorang trader dapat memprediksi harga beli atau jual saham, hingga berbagai strategi yang tepat sehingga penghitungan dapat lebih sesuai.
Saat ini ada berbagai macam indikator yang ada di dunia trading saham. Tentunya, semua indikator tersebut memiliki karakter dan cara penggunaannya yang berbeda. Lantas, indikator seperti apakah yang sering kali tersedia di sejumlah aplikasi trading seperti RHB Tradesmart?
1. Moving Average
Atau yang sering kali disingkat MA, merupakan indikator yang digunakan untuk menghitung pergerakan harga rata-rata dari sebuah saham dalam rentang waktu tertentu. Misalnya dalam waktu 50 hari sehingga Smart People akan kerap menemui istilah MA50.
Tahukah Smart People, indikator ini merupakan salah satu yang paling banyak digunakan oleh para trader. Alasannya tentu saja karena tampilan dan fungsi yang cukup sederhana dibandingkan dengan indikator trading lainnya. Selain itu, Smart People juga akan dapat mengetahui tren harga saham supaya imbal hasil lebih mudah didapatkan.
Untuk menggunakan indikator ini, Smart People cukup membandingkan posisi harga dengan grafik tersebut. Kemudian lakukan perbandingan antara rata-rata harga sebelumnya dibandingkan dengan kondisi saat ini.
2. Bollinger Bands
Merupakan salah satu indikator teknikal harga trading yang banyak digunakan untuk mengukur volatilitas atau batas relatif dari kenaikan maupun penurunan harga saham. Selain itu, indikator ini juga dapat digunakan untuk menentukan arah trend dari pergerakan harga tersebut.
Untuk membaca indikator yang satu ini, Smart People perlu memahami terlebih dahulu bahwa ada 3 garis indikator yang tersedia, yakni lower band, middle band, serta upper band. Middle band sendiri dikenal sebagai MA dan 2 garis lainnya ini menggambarkan pergerakan atau deviasi yang terjadi.
Membaca indikator Bollinger Bands pada aplikasi trading saham dilakukan ketika garis atas dan garis bawah berkontraksi dan berdekatan satu sama lain. Dari sini dapat disimpulkan jika pada periode tersebut memiliki volatilitas yang rendah sehingga menyebabkan harga saham bisa menjadi turun.
3. Relative Strength Index (RSI)
Merupakan salah satu indikator teknikal yang berfungsi untuk menunjukkan kapan sebuah saham mengalami overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Indikator ini memiliki nilai yang berkisar antara 0-100 sehingga digunakan untuk menghitung perbandingan antara kenaikan dan penurunan harga saham.
Apabila RSI memiliki nilai di atas 70, maka hal ini menunjukkan adanya overbought yang menggandakan potensi turun. Di sinilah Smart People dapat memutuskan untuk menjual saham tersebut. Berbeda halnya jika nilai RSI di bawah 30, maka ada potensi naik yang membuat Smart People dapat membeli saham.
Banyak trader merasa, RSI merupakan indikator yang lemah dalam sebuah investasi saham. Tidak jarang harga saham mengalami overbought atau oversold yang terlalu lama sehingga setiap trader perlu bersiap melakukan hold stock saham melebihi waktu ekspektasi.
4. Stochastic Oscillator (SO)
Merupakan salah satu tips trading saham berupa indikator yang digunakan untuk melihat sinyal pembelian atau penjualan suatu saham. SO terdiri dari dua garis dan area, dengan level yang dapat digunakan untuk memprediksi kecenderungan arah harga saham.
Kedua garis ini dikenal dengan %K dan %D. Jika %K memotong %D ke arah atas, maka sinyal beli-lah yang akan Smart People temukan. Sebaliknya, apabila memotong ke bawah, berarti mengandalkan sinyal penjualan dari saham tersebut. Akan tetapi, grafik ini dapat dikatakan cukup kuat jika berada pada kondisi pasar yang tidak mengalami banyak gejolak.
Dengan adanya grafik pada indikator ini, tentu saja Smart People akan mengetahui secara jelas kapan waktu yang tepat untuk melakukan transaksi trading saham tersebut. Oleh karenanya, cermati betul perpotongan garis yang terjadi supaya keputusan Smart People bisa lebih tepat dan sesuai.
5. Moving Average Convergence Divergence (MACD)
Indikator yang satu ini juga merupakan salah satu indikator trading yang banyak dikenal luas oleh para trader. Tampilannya cukup sederhana dengan cara pembacaan yang juga relatif mudah sehingga bisa digunakan oleh semua kalangan trader.
Fungsi dari indikator ini adalah untuk mengetahui adanya perubahan momentum. MACD dapat dikenali dengan adanya 2 garis MA sebagai perbandingan. Adanya MACD ini dapat membuat Smart People mengetahui seberapa besar tingkat resistensi dan tingkat support suatu saham.
Smart People perlu mengetahui adanya 3 komponen utama dalam MACD ini, yakni garis biru, garis oranye, dan sebuah histogram. Jika histogram menunjukkan posisi ke atas dan berwarna hijau, maka hal ini menggandakan jika Smart People dapat mulai melakukan pembelian. Berbeda halnya jika histogram ini berwarna merah, sebab menunjukkan penjualan yang perlu Smart People lakukan.
Itulah beberapa indikator yang banyak ditemui pada sebuah aplikasi trading saham seperti RHB Tradesmart. Mau tahu lebih dalam lagi sembari investasi saham yang aman dan mudah? Yuk download RHB Tradesmart di Play Store maupun App Store.