Sudah tahu bedanya investasi saham dan trading saham? Bedanya ada di jangka waktunya. Di trading, jual beli dilakukan dengan jangka waktu pendek. Makanya. dalam menjalankan aktivitasnya, seorang trader sering kali harus menganalisa kondisi pasar dan membuat keputusan cepat.
Karena itu, seorang trader saham perlu tahu kebiasaan baik apa saja yang perlu dimiliki supaya trading membuahkan hasil yang diinginkan dan bukannya malah sebaliknya.
Apa saja sih? Berikut 9 kebiasaan baik yang perlu kamu terapkan agar bisa menjadi trader yang handal!
1. Stamina dan Rutinitas yang Penting dalam Trading
Trading tidak hanya dengan pikiran saja tapi juga perlu stamina yang prima. Dengan membiasakan diri pada aktivitas rutin yang baik, tubuh pun akan terbiasa disiplin melakukan hal yang positif. Hal ini juga akan meminimalkan rasa malas yang membuatmu tidak bisa berkembang.
Rutinitas yang baik bisa dimulai dengan hal sederhana, yakni bangun lebih pagi dan berolahraga. Memulai aktivitas sedini mungkin juga akan membantumu membangun rutinitas baik lainnya.
Setelah bangun dan sarapan, kamu bisa menyempatkan diri untuk mencerna informasi seputar ekonomi maupun hal yang terjadi di pasar lokal dan internasional. Melengkapi hal ini sebelumnya akan membantumu merencanakan strategi terbaik saat memulai trading saham beberapa jam setelahnya.
2. Biasakan Tenang dan Terima Kegagalan
Tips yang satu ini bukan dimaksudkan sebagai kalimat motivasi belaka. Ini merupakan kebiasaan atau mental yang memang harus ditanamkan seorang trader, yang mana sering bergumul dengan risiko akan kerugian setiap harinya.
Para profesional trader memegang teguh “Trading itu Bisnis”. Mereka akan menghadapi loss dengan lapang dada, karena hal ini adalah lumrah dalam bisnis apapun termasuk trading saham. Namun, kamu tidak serta-merta menerima kerugian dan lanjut lagi melakukan trading selanjutnya. Mempelajari apa yang salah dalam rencana yang gagal itu penting untuk mencegah dirimu berbuat hal yang sama di kemudian hari.
Kamu juga sebaiknya menghindari pandangan kalau sukses didasarkan pada imbal hasil yang didapat. Sebaliknya, nilai ukur trader sebaiknya bertumpu dari kebiasaannya untuk tetap mengikuti strategi.
Seseorang bisa saja mendapat imbal hasil dengan melenceng dari strategi yang dimilikinya. Namun, keputusan yang berangkat hanya dari melihat imbal hasil bisa membentuk perilaku impulsif bagi seorang trader.
Kalaupun berhasil, ia akan mulai menerapkan hal yang di luar rencananya itu untuk trading selanjutnya. Kerap kali hal ini akan membuat seseorang tersesat, lalu menderita kerugian besar.
3. Membuat Strategi
Rencana adalah hal penting dalam trading saham. Trader yang baik akan mendasarkan keputusannya pada aturan yang dibuatnya. Kebalikannya, trader yang buruk akan terbiasa mengikuti intuisi belaka, gambling, atau mengikuti orang lain.
Strategi bisa dibuat dengan memasukkan beberapa unsur berikut:
4. Penilaian Pra-Trading
Kebiasaan paling baik dalam menyusun sistem yang kamu buat adalah mengetesnya terlebih dahulu sebelum terjun langsung secara riil. Pemeriksaan strategi bisa menggunakan aplikasi simulator atau paper trading.
5. Risiko yang Bisa Ditanggung
Trading tidak selalu soal berpikir positif akan menerima imbal hasil, tapi juga selalu siap menerima kerugian. Meski begitu, kerugian atau loss tidak mentah-mentah diterima trader tanpa adanya perencanaan.
Dalam hal ini, kamu butuh memasukkan nilai kerugian yang bisa ditolerir. Level risiko sebaiknya ada di kisaran 1%-5% dari portofolio yang dimiliki dalam satu hari itu. Jadi, saat kerugian yang kamu dapat mencapai angka tersebut, kamu bisa langsung memutuskan untuk keluar.
6. Putuskan Target Imbal Hasil
Selain mengetahui risiko yang bisa ditanggung, kamu juga perlu menentukan imbal hasil yang kamu perlu raih sebelum menjual saham itu. Buatlah jumlah yang cukup realistis. Kebanyakan trader menargetkan imbal hasil yang tiga kali lebih besar dari resikonya. Hal ini akan menutup sebagian kerugian yang didapat dari saham tersebut.
7. Buat Aturan Keluar dan Masuk
Setelah memutuskan batas risiko dan target imbal hasil, buatlah aturan ini yang akan memudahkanmu dalam mengambil keputusan dan tetap pada jalur.
Mengetahui kapan harus keluar dan masuk saham (dalam hal ini menjual dan membeli) adalah poin penting yang perlu dimasukkan dalam sistem perencanaanmu. Aturan ini juga dibuat agar kamu tidak didominasi oleh emosi atau subjektivitas.
Ketika saham jatuh di luar batas perhitungan, inilah saatnya kamu keluar dan menerima kekalahan. Begitu juga dengan saat kamu mencapai imbal hasil yang diharapkan.
Baca juga: Tips Jual Beli Saham Untuk Saham Online
8. Menulis Jurnal
Seorang trader berpengalaman akan mencatat kinerja, ilmu yang didapat, dan ide yang bisa diterapkannya dalam sebuah jurnal.
Dengan menuliskan apa yang terjadi saat melakukan saham sebelumnya, seorang trader bisa kembali melihat mana cara yang bisa membuatnya berkembang dan mana yang tidak berhasil.
Jadikanlah kegiatan mencatat dan membaca jurnal ini sebagai bagian dari kebiasaan harianmu, baik sebelum dan sesudah melakukan trading saham. Meski terlihat sepele, catatan yang kamu tulis akan sangat membantu kedepannya.
9. Terus Belajar
Baik di saat memulai maupun telah melakukan trading, membangun kebiasaan belajar hal baru akan menuntun seorang trader ke jalan yang didambakannya.
Membagi waktu untuk belajar di samping praktik sangatlah penting karena wawasan akan selalu ada untuk kamu telusuri. Kamu bisa mulai dengan membaca buku, video, atau blog seputar saham. Selain itu, sumber pelajaran kamu juga bisa diperoleh dari seminar atau diskusi dengan orang yang berminat di dunia investasi dan trading saham.
Dengan menciptakan dan konsisten menjalankan kebiasaan baik di atas, jalan yang kamu tempuh untuk menjadi trader handal perlahan akan semakin dekat.
Untuk memulai investasi dan trading saham online, kamu bisa menggunakan aplikasi RHBTRADESMARTID. Aplikasi ini akan memudahkanmu berinvestasi di mana saja dan kapan saja. Nikmati pula berbagai fitur menarik yang akan membantumu dalam berinvestasi. Download aplikasinya sekarang juga di Play Store dan App Store, gratis!