Dalam dunia trading yang serba cepat dan penuh ketidakpastian, keberhasilan tidak datang hanya dari intuisi atau tebakan saja, melainkan dari kebiasaan yang konsisten dan terstruktur. Kondisi pasar yang dinamis menuntut para trader saham untuk sukses dengan memiliki mental yang tangguh, sistem yang teruji, dan disiplin tinggi dalam menjalankannya setiap hari.
Bukan strategi kompleks atau indikator yang canggih yang membedakan trader sukses dari yang lainnya, tetapi justru hal-hal sederhana yang dilakukan secara konsisten. Terdapat 3 kebiasaan trader sukses yang menjadi aspek penting dalam membentuk mentalitas dan strategi saat trading saham.
Disiplin Menutup Posisi Sesuai Sistem
Salah satu ciri paling menonjol dari trader profesional adalah kedisiplinan dalam mengikuti trading plan yang telah dirancang. Mereka memiliki aturan jelas tentang kapan masuk dan keluar pasar, berdasarkan analisis teknikal, fundamental, atau kombinasi keduanya.
Ketika sinyal keluar muncul, baik karena target tercapai atau stop loss tersentuh, mereka tidak ragu untuk menutup posisi. Seorang hedge fund manager terkenal, Paul Tudor Jones, secara ketat membatasi kerugian dan mengatakan bahwa “The most important rule of trading is to play great defense, not great offense.“
Jones menekankan bahwa melindungi modal lebih penting daripada mengejar imbal hasil besar. Ia selalu mengetahui titik risiko stop sebelum memasuki posisi, sehingga dapat mendefinisikan drawdown maksimum yang dapat diterima. Jika posisi bergerak melawan arah, ia memiliki rencana keluar yang jelas untuk meminimalkan kerugian.
Menulis Jurnal Setiap Hari, Bukan Hanya saat Rugi
Trader sukses menjadikan jurnal trading sebagai alat refleksi atau evaluasi. Mereka mencatat setiap transaksi yang dilakukan, mulai dari alasan membuka posisi, kondisi pasar saat itu, hingga hasil akhirnya.
Kebiasaan ini menjadi pembeda antara trader sukses dan kebanyakan trader lainnya, yaitu konsistensi dalam menulis jurnal, bukan hanya saat mengalami kerugian.
Seorang psikolog trading, Brett Steenbarger, menuturkan bahwa jurnal merupakan cara yang sangat baik untuk melacak apa yang kita lakukan dan mengapa kita melakukannya. Lebih dari itu, jurnal juga bisa menjadi alat pembelajaran yang efektif.
Namun menariknya, tidak banyak trader yang benar-benar konsisten menulis jurnal setelah masa-masa awal pembelajaran mereka. Di tengah tekanan dan tuntutan aktivitas pasar setiap hari, kebiasaan menulis jurnal terkadang menjadi tergeser ke posisi belakang.
Padahal proses berpikir dan emosi yang menyertainya saat rutin menulis jurnal akan membantu memperbaiki pengambilan keputusan ke depannya.
Menghindari Noise di Media Sosial dan Fokus pada Rencana Sendiri
Media sosial kini menjadi sumber informasi yang masif dan serba cepat, tetapi juga bisa menjadi jebakan psikologis. Seorang trader sukses tahu bahwa terlalu banyak paparan terhadap opini orang lain berpotensi merusak kepercayaan diri dan mengacaukan trading plan yang telah mereka rancang.
Selain itu, herd mentality atau perilaku mengikuti kelompok dapat menyebabkan trader mengikuti arus tanpa pertimbangan rasional. Hal ini sering terlihat dalam fenomena “meme stocks“, yaitu harga saham melonjak karena spekulasi massal di media sosial, meskipun tidak didukung oleh fundamental yang kuat.
Alih-alih mengikuti rekomendasi dari influencer atau sinyal acak, trader profesional memilih untuk fokus pada riset mereka sendiri. Mereka menyaring informasi dan hanya mengambil keputusan yang selaras dengan sistem yang sudah teruji.
Trader profesional mengadopsi pendekatan yang lebih selektif dalam menghadapi informasi dari media sosial. Beberapa strategi yang mereka terapkan, antara lain:
- Menyaring sumber informasi: Memilih untuk mengikuti hanya sumber informasi yang kredibel dan relevan dengan strategi trading mereka.
- Menghindari keputusan impulsif: Menunda keputusan trading hingga melakukan analisis menyeluruh, meskipun ada dorongan dari informasi yang beredar di media sosial.
- Menggunakan alat analisis teknis: Mengandalkan alat seperti indikator teknikal untuk memvalidasi ide trading sebelum eksekusi.
- Menetapkan batasan waktu: Membatasi waktu yang dihabiskan untuk memantau media sosial agar tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak relevan.
Trader Sukses Pakai RHB Tradesmart ID
Dalam trading saham, nasib baik bisa memberi imbal hasil sesaat, tetapi hanya kebiasaan baik yang menciptakan konsistensi jangka panjang. Disiplin menutup posisi, menulis jurnal secara konsisten, dan menjaga kejernihan fokus dengan menghindari noise merupakan kebiasaan-kebiasaan trader profesional yang sebenarnya bisa ditiru siapa saja, termasuk bagi Smart People yang baru terjun ke dunia trading.
Smart People yang baru mulai mendalami dunia trading, dapat memanfaatkan aplikasi RHB Tradesmart ID yang memiliki berbagai fitur untuk memudahkan para trader dalam melakukan berbagai aktivitas trading saham. Aplikasi RHB Tradesmart ID dapat diunduh secara gratis di Google Play Store dan App Store.
Referensi:
Barclay Palmer. 2022. “How The Power of The Masses Drives The Market”. Investopedia
Brett Steenbarger. 2015. “Two Powerful Reasons To Keep A Journal”. Forbes
Christopher Competiello. 2020. “Billionaire investor Paul Tudor Jones famously earned a 4-year streak of triple-digit returns. Here are the 7 trading rules he lives by after suffering a devastating loss”. Business Insider