Investasi saham memerlukan analisis yang tepat agar meminimalisasi risiko. Ada berbagai indikator yang bisa digunakan untuk menemukan saham yang menjanjikan. Salah satu indikatornya adalah Price Earning to Growth Ratio (PEG).
PEG adalah sebuah rasio dari harga saham terhadap hasil dengan tingkat pertumbuhan hasil. Rasio ini merupakan salah satu indikator penting yang dapat membantu investor menentukan nilai saham. Caranya adalah dengan memperhitungkan hasil per saham (earning per share), harga per saham, dan tingkat pertumbuhan imbal hasil perusahaan (growth rate) di masa depan.
Perbedaan PEG dan P/E
Rasio Price Earning to Growth Ratio adalah metrik yang akurat bagi investor untuk menilai valuasi saham yang berkaitan dengan potensi pertumbuhannya. Dengan menghitung rasio PEG, investor mampu membuat keputusan investasi yang lebih tepat untuk prospek imbal hasil dalam jangka panjang.
Dalam penghitungannya, rasio PEG dapat diperoleh jika sudah mengetahui nilai P/E. Setelah itu, P/E dibagi dengan tingkat pertumbuhan hasil perusahaan. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa PEG merupakan pengembangan dari P/E yang merupakan indikator umum yang digunakan investor. Semakin rendah nilai P/E, semakin murah saham tersebut.
P/E adalah hasil bagi antara harga per saham dengan imbal hasil per saham (EPS), di mana belum ada perbandingan dengan tingkat pertumbuhan imbal hasil. Hal ini termasuk kelemahan dari P/E, di mana tingkat pertumbuhan imbal hasil merupakan salah satu faktor terpenting dalam menentukan nilai saham apakah prospek atau tidak. Dengan demikian, rasio PEG menambahkan faktor tingkat pertumbuhan imbal hasil yang membuatnya lebih kompleks dari P/E.
Penerapan PEG untuk Menilai Saham Potensial
Sebagai salah satu indikator valuasi saham, Smart People perlu memahami Price to Earning Growth Ratio dengan benar. Tujuannya agar bisa menganalisis saham dengan tepat. Pertama-tama, pahamilah komponen dalam rasio PEG. Indikator ini terdiri dari tiga komponen yaitu imbal per saham (earning per share), harga per saham, dan tingkat pertumbuhan imbal perusahaan (growth rate).
Kedua, pahamilah rumus penghitungannya. Indikator ini merupakan hasil perbandingan antara Price to Earning Share (P/E) dan tingkat pertumbuhan imbal hasil perusahaan, di mana P/E itu dihitung dengan membagi harga per saham dengan imbal per saham (EPS). Jadi, syarat memperoleh nilai PEG adalah melakukan penghitungan P/E. Berikut ini adalah uraian rumus PEG.
PEG= P/E : tingkat pertumbuhan imbal hasil perusahaan
Setelah memperoleh nilai PEG, Smart People dapat menginterpretasikannya. Nilai PEG yang ideal adalah 1 yang artinya rasio harga saham terhadap imbal hasil sama dengan tingkat pertumbuhan imbal. Jika nilai PEG lebih besar dari 1, maka saham itu tergolong overvalued atau terlalu mahal. Sebaliknya, jika nilai PEG lebih kecil dari 1, maka saham tersebut undervalued atau terlalu murah.
Secara rinci, terdapat pedoman bagi para investor dalam menilai prospek saham dari penghitungan PEG. Jika nilai indikator ini adalah setengah dari tingkat pertumbuhan imbal (misalnya 0,5); maka saham tersebut sangat menarik. Bila nilai PEG adalah dua kali lipat dari tingkat pertumbuhan imbal (misalnya 2); maka saham itu sangat tidak menarik. Jika nilai PEG di antara 0,5 dan 1; maka saham tersebut cukup menarik. Bila nilai PEG di antara 1 dan 2; maka saham tersebut kurang menarik.
Berbekal panduan interpretasi tersebut, Smart People dapat mengetahui kategori saham potensial. Upayakan menghitung dengan tepat agar analisisnya juga akurat, sehingga benar-benar memperoleh saham potensial.
Kesalahan Umum dalam Interpretasi Rasio PEG
Hal yang perlu diwaspadai dalam menggunakan rasio PEG adalah mencari saham yang murah dan sangat optimis dalam membelinya. Dalam penjelasan interpretasi di atas dijelaskan bahwa saham yang undervalued atau terlalu murah adalah yang mempunyai nilai PEG lebih kecil dari 1. Kesalahan umum yang dilakukan investor adalah hanya sebatas menilai hal tersebut yaitu asalkan nilai PEG kurang dari 1, maka harganya murah dan merupakan kesempatan bagus untuk berinvestasi.
Hal itu menjadi suatu kesalahan karena analisisnya kurang rinci. Investor tidak melihat panduan interpretasi selanjutnya yaitu mengenai kategori potensi saham apakah saham yang undervalued tersebut termasuk kategori sangat menarik, cukup menarik, kurang menarik, atau sangat tidak menarik.
Perilaku spontan untuk membeli saham hanya berbekal informasi undervalued ternyata tidak tepat. Belum tentu potensi imbal hasilnya sesuai dengan ekspektasi. Jika kesalahan ini terjadi, maka investor kurang optimal dalam menggunakan indikator yang satu ini dan perolehan imbal hasil belum optimal atau bahkan cukup berisiko.
Studi Kasus Saham Growth di Pasar Lokal
Saham growth (growth stock) adalah saham yang harga pasarnya lebih tinggi (overpriced) dari perusahaan itu sendiri. Hal ini bisa terjadi karena adanya prospek pertumbuhan jangka panjang yang mendukung bisnis perusahaan.
Prospek pertumbuhan jangka panjang tersebut bisa dipengaruhi oleh tren suatu industri. Selain itu, perusahaan bisa jadi mempunyai produk atau layanan yang unik dan inovatif, teknologi yang mendukung pertumbuhan, sehingga sangat kompetitif. Tidak sedikit perusahaan kecil yang tergolong saham growth dan ada perusahaan besar juga.
Dalam kasus nyatanya di pasar lokal, perusahaan yang pernah dikategorikan dalam growth stock di antaranya adalah PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dll. Smart People dapat mengakses informasi terbaru di laman IDX atau situs lainnya yang terpercaya.
Langkah Investasi Tepat dengan RHB Tradesmart ID
Peluang investasi saham yang semakin potensial dapat dioptimalkan dengan bantuan aplikasi yang tepat. Tersedia aplikasi investasi dan trading saham RHB Tradesmart ID yang dapat memfasilitasi kegiatan investasi secara praktis. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur Smart Analyzer untuk membantu memilih dan menganalisis saham yang prospek untuk jangka panjang.
Smart People bisa unduh aplikasinya di Play Store atau App Store dan mulailah berinvestasi sekarang juga. Jangan lupa menganalisis saham dengan indikator yang tepat, termasuk PEG. Yuk, segera realisasikan imbal hasil investasi impianmu!
Referensi:
Daniel. Apa Itu PEG Ratio dan Bagaimana Cara Menggunakannya dalam Investasi Saham ala Peter Lynch? Diakses dari https://ekonomimanajemen.com/
Docs.familiarize.com. Rasio PEG Metrik Utama untuk Mengevaluasi Potensi Pertumbuhan Saham. Diakses dari https://docs.familiarize.com/
Laila. (2024). Panduan Lengkap Menghitung Harga Wajar Saham untuk Investor Pemula. Diakses dari https://www.gramedia.com/
Simulasikredit.com. Apa Itu Price Earning Growth Ratio atau Rasio PEG? Diakses dari https://www.simulasikredit.com/
Sukanto, Intan Faradella. (2022). Growth Stock. Diakses dari https://ukmindonesia.id/