<< Back

Ingin Tahu Cara Jitu Investasi Saham? Lihatlah PBV!

asian-woman-counting-pbv-stocks

Smart People, Sudah tahukah cara jitu agar potensi investasinya berjalan mulus? PBV (Price to Book Value) adalah salah satu kuncinya. PBV merupakan metrik paling umum untuk mengukur nilai saham tergolong mahal atau murah dan layak atau tidak. Penghitungannya mudah dipahami, sehingga tidak rumit untuk investor pemula. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Apa Itu PBV dan Apa Fungsinya dalam Investasi Saham?

Ketika memutuskan untuk investasi saham, sudah pasti harus memahami seluk beluknya agar tidak mengalami kerugian. Untuk itu, sangat perlu mengetahui cara menghasilkan keputusan investasi yang benar. PBV merupakan rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Nilai buku (book value) adalah total ekuitas perusahaan yang sudah dikurangi dengan utang atau kewajiban, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai buku adalah aset bersih.

Dalam menghasilkan keputusan investasi yang tepat, nilai PBV menjadi dasar pengambilan keputusan pembelian saham. Untuk mengetahui nilai PBV yang merupakan perbandingan antara harga saham dan nilai buku, terlebih dahulu harus mengetahui informasi harga saham dan nilai bukunya. 

Harga saham bisa dicari melalui aplikasi RHB TradeSmart ID. Nilai buku diketahui melalui laporan keuangan perusahaan, terutama pada laporan neraca. Setelah mengetahui keduanya, barulah membagi harga saham dengan nilai buku.

Jumlah penghitungan tadi kemudian dikategorikan apakah termasuk di bawah 1 (<1), sekitar 1, atau di atas 1 (>1). Jika PBV di bawah 1, maka mengindikasikan harga saham sedang rendah atau murah dibandingkan dengan nilai bukunya. Istilahnya adalah undervalued. Dalam kondisi ini, saham cocok dibeli karena lebih terjangkau. Akan tetapi, ingatlah untuk tetap memastikan perusahaannya dalam kondisi baik.

Jika nilai PBV sekitar 1, berarti harga sahamnya hampir sama dengan nilai bukunya. Kondisi ini disebut harga wajar. Jika nilai PBV di atas 1, maka berarti harga saham di atas nilai bukunya atau mahal. Istilahnya adalah overvalued.

Strategi Memilih Saham Undervalued 

Berdasarkan nilai PBV, saham undervalued adalah yang bernilai di bawah 1. Pertama-tama, carilah PBV saham yang bernilai di bawah 1. Saat menemukannya, pastikan kredibilitas perusahaannya karena tidak semua saham undervalued minim risiko. Pastikan perusahaannya berkinerja baik dengan melihat laporan keuangan, prospek pertumbuhan pasar, dan reputasinya. Jangan sampai memilih saham murah, namun berisiko tinggi.

Strategi berikutnya, utamakan saham murah yang terdaftar dalam indeks BEI (Bursa Efek Indonesia). Salah satu yang menjanjikan adalah indeks LQ45 yaitu indeks BEI untuk melakukan pemeringkatan saham dan menghasilkan daftar 45 perusahaan teratas. Perlu diketahui bahwa tidak semua saham teratas tersebut mahal karena harga saham fluktuatif.

Risiko dan Kelebihan Menggunakan Indikator PBV

PBV merupakan indikator yang paling umum digunakan dalam menentukan keputusan investasi. Mengapa demikian? Tentunya, berbagai kelebihan PBV menjadi alasannya. Para investor merasa banyak terbantu oleh indikator ini.

Pertama, analisis saham menggunakan PBV terbukti efisien karena tidak memakan waktu lama. PBV mampu menyediakan gambaran cepat mengenai valuasi saham apakah murah atau mahal. Penghitungannya yang sederhana, menjadikan metrik ini lebih banyak dipakai. Kedua, PBV sesuai untuk sektor berbasis aset, di mana penghitungannya menggunakan perbandingan antara harga saham dan nilai buku. Jadi, perusahaan dengan banyak aset fisik, seperti real estate dan perbankan, sangat cocok dinilai dengan PBV.

Meskipun demikian, tetap ada kekurangan di setiap indikator, termasuk PBV. Dikarenakan penghitungannya berfokus pada nilai aset bersih, maka penilaian ini kurang akurat untuk sektor teknologi yang memiliki sedikit aset fisik. 

Kekurangan yang kedua adalah mengabaikan prospek pertumbuhan. Dalam penghitungannya, PBV tidak melibatkan faktor pertumbuhan masa depan atau prospek penghasilan, sehingga menciptakan risiko berupa ketidakmampuan melihat nilai saham secara menyeluruh.

Tips Menghindari Saham Murah Berisiko Tinggi

Pada dasarnya, selain memiliki potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya, saham juga memiliki potensi risiko. Saham murah adalah solusi saat kemampuan dari dana pembelian investasi terbatas atau ingin menghindari ketidakpastian yang besar. Meskipun demikian, waspadalah pada saham murah dan berisiko tinggi, yang tercermin dari tidak adanya pertumbuhan pada kinerja perusahaan terkait.

Jangan semata-mata membeli saham hanya karena murah. Jika nilai PBV di bawah 1, maka lihat dulu faktor lainnya. Pastikan saham murah tersebut berasal dari perusahaan terpercaya dengan kondisi ekonomi stabil, kinerja perusahaan baik, dan pertumbuhan prospeknya potensial. Reputasi perusahaan juga dapat menjadi bahan pertimbangan. Tujuannya agar memperoleh saham yang potensial dan meminimalisasi risiko investasi. Tak kalah penting, hindari PBV negatif karena menandakan ekuitas perusahaan yang negatif.

Langkah Praktis Menggunakan PBV untuk Investor Pemula

Sebagai investor pemula, banyak hal yang harus dipahami. Berbekal PBV, Smart People yang baru terjun ke dunia investasi bisa mengambil keputusan dengan efisien. Untuk menggunakan PBV, pahami dulu penghitungannya yaitu membagi harga saham dengan nilai buku. Perhatikan contoh di bawah ini!

Harga saham perusahaan ABC adalah Rp700 per lembar dan nilai buku sebesar Rp900. Cara menghitung PBV adalah:

  • PBV = harga saham / nilai buku
  • PBV = 700 / 900
  • PBV = 0,77

Hasilnya menunjukkan nilai PBV 0,77 yang berarti di bawah 1, sehingga harganya murah. Untuk mengambil keputusan tentang saham mana yang dibeli, bandingkan dengan nilai PBV dari saham lainnya. 

Lakukan Investasi di RHB Tradesmart ID dengan Indikator PBV

Di manakah tempat berinvestasi saham yang aman dan terpercaya? Tak perlu cemas, RHB Tradesmart ID solusinya. Tidak hanya aman, Smart People bisa berinvestasi secara mudah dan fleksibel melalui aplikasi RHB Tradesmart ID.

Aplikasi investasi dan trading saham ini memfasilitasi siapa saja yang akan berinvestasi dengan modal awal hanya Rp100.000,00. Jadi, Smart People bisa mencari saham potensial dengan indikator PBV dan mulai berinvestasi. Mudah dan murah, bukan? Yuk, segera unduh aplikasinya!

Referensi:

Accounting.binus.ac.id. (2022). Pahami 3 Rasio Ini agar Mahir Memilih Saham yang Murah (Part 2). Diakses dari https://accounting.binus.ac.id.

Ibnu. (2022). Apa Itu PBV dalam Investasi Saham dan Bagaimana Cara Menghitungnya? Diakses dari https://accurate.id.

Intervest. (2024). PBV Saham: Apa Itu dan Cara Menggunakannya dalam Investasi. Diakses dari https://intervest.io/.

Kurniawan, Rivan. (2023). Apa Itu PBV Saham? Segini Nilainya Saham Standar yang Bagus! Diakses dari https://blog.rivankurniawan.com/.

Laila. (2024). Panduan Lengkap Menghitung Harga Wajar Saham untuk Investor Pemula. Diakses dari https://www.gramedia.com.

M., Revo. (2024). Intip 10 Emoten LQ45 dengan Valuasi Termurah: Ada Astra Hingga BTN. Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com.

RHB Smart Talk

Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan

Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas

PT RHB Sekuritas Indonesia

Revenue Tower 10-11th Floor
District 8, SCBD Lot 13
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190

021-50939888 (Hunting RHB SI)
021-50939700 (Support OLT)

www.rhbtradesmart.co.id
id.support@rhbgroup.com

Download Sekarang

PT RHB Sekuritas Indonesia terdaftar dan diawasi oleh

© 2021 owned by RHB Sekuritas Indonesia
Terms & Condition Internal