Implementasi AI (Artificial Intelligence) sudah semakin marak dalam beberapa tahun terakhir. Banyak perusahaan emiten telko mulai memanfaatkan kecerdasan buatan guna mendapatkan hasil positif. Lantas, apakah penerapan AI memiliki dampak yang baik terhadap saham dan emiten?
Implementasi AI dan Pertumbuhan Pendapatan Emiten Telko
Sejumlah emiten operator telekomunikasi (telko) belakangan sudah mulai mengadaptasi penggunaan AI dalam berbagai layanan. Secara umum, implementasinya dinilai mampu memangkas beban yang harus ditanggung oleh para emiten.
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Selular atau Telkomsel. Teknologi AI tersebut banyak digunakan dalam proses layanan konsumen (customer service).
Penerapan AI diharapkan bisa menjadi salah satu solusi yang efektif dalam meningkatkan efisiensi layanan. Ke depannya, TLKM akan mencari berbagai peluang baru dengan cara ekspansi ke bisnis Internet of Things (IoT), Cloud, aplikasi, hingga sistem informasi.
Dari sini dapat diketahui jika perusahaan yang memanfaatkan AI pada dasarnya tetap memperoleh banyak imbal hasil. Lebih jauh, AI mampu meningkatkan pendapatan dengan peningkatan efisiensi, baik dalam internal perusahaan maupun layanan ke konsumen.
Meningkatnya kinerja keuangan perusahaan berpotensi dapat berdampak positif pada peningkatan harga saham. Meski demikian, berbagai faktor lain seperti kondisi pasar, sentimen investor, hingga berbagai persaingan tetap perlu diperhatikan guna memengaruhi harga saham secara keseluruhan.
Apakah Saham Emiten Telko Berbasis AI Berpotensi Menjadi ‘Blue Chip’ Berikutnya di 2024?
Saham-saham emiten yang berasal dari industri telekomunikasi, saat ini menjadi saham yang cukup menarik untuk diperhitungkan. Terlebih saham-saham ini bisa saja memiliki potensi menjadi masuk dalam kategori “blue chip”, meskipun tetap menyesuaikan beberapa faktor berikut:
1. Inovasi dan diferensiasi emiten
Penerapan dan implementasi AI dalam dunia bisnis diharapkan membuat setiap emiten menawarkan layanan yang lebih efektif dan efisien. Keunggulan yang sifatnya kompetitif tentu akan berpengaruh terhadap performa perusahaan tersebut.
Semakin banyak perusahaan mengadopsi teknologi AI. Emiten yang berhasil memimpin penerapannya akan lebih mungkin menarik banyak pelanggan hingga meningkatkan pangsa pasar. Jika konsisten, bukan tidak mungkin saham emiten akan menjadi ‘blue chip’.
2. Finansial yang stabil
Emiten dengan pendapatan yang tumbuh konsisten serta manajemen keuangan yang baik sudah pasti akan lebih dihargai. Smart People tentu juga akan setuju dengan hal ini, mengingat finansial yang stabil akan berpengaruh terhadap performa perusahaan.
Tidak dapat dipungkiri, pemanfaatan AI yang tepat berpotensi mampu meningkatkan pendapatan bisnis. Namun, hal ini juga perlu diimbangi dengan menciptakan bisnis atau sumber pendapatan lain dan baru guna meningkatkan pendapatan perusahaan.
3. Sentimen dan lingkungan
Secara umum, investor akan mencari saham dengan potensi pertumbuhan yang baik. Apabila emiten bisa menunjukkan hasil yang positif melalui implementasi AI pada produk atau layanannya, tentu sentimen pasar akan mengikuti pada emiten tersebut.
Tidak hanya itu, meskipun AI memiliki potensi yang baik, nyatanya berbagai faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah hingga kondisi ekonomi juga bisa memengaruhi pertumbuhan sektor teknologi. Lingkungan yang mendukung teknologi dan inovasi akan membuat pemanfaatan AI menjadi lebih maksimal.
Potensi AI Sebagai Katalisator Lonjakan Harga Saham Emiten Telko
Tren kenaikan saham teknologi dan telekomunikasi diyakini akan terjadi selama implementasi AI masih terjadi. Kenaikan saham-saham tersebut ditambah dengan penerapan AI yang masif, bisa menjadi katalis positif bagi berbagai sektor saham lainnya.
Hal ini seringkali didukung dengan berbagai fakta dan tren yang ada. Misalnya dari segi peningkatan efisiensi operasional, banyak perusahaan terbukti mampu mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi pendapatan berkat pemanfaatan teknologi AI.
Jika melihat data dari Bursa Efek Indonesia, sejumlah saham telko masih memiliki potensi untuk masuk ke dalam perusahaan big cap. Sebut saja TLKM yang berada di peringkat ke-9 per 19 Oktober 2024 dengan market cap mencapai lebih dari Rp296 juta.
Selain itu, era penurunan suku bunga acuan dari The Fed dan Bank Indonesia juga diyakini menjadi katalis positif bagi kinerja emiten di sektor telekomunikasi. Penurunan suku bunga akan membuat cost of fund menjadi lebih rendah sehingga laba bersih menjadi semakin baik dan proses ekspansi akan lebih mudah.
Apakah AI Menambah Nilai Nyata pada Saham Emiten Telko atau Sekadar Tren Sesaat?
Pemanfaatan serta implementasi AI pada emiten telko pada dasarnya juga tidak melulu hanya tren sesaat. Berbagai operator telekomunikasi di luar negeri bahkan telah menerapkan AI dalam bisnisnya sejak lama. Namun, hal ini tetap menjadi tantangan tersendiri bagi setiap perusahaan dalam menciptakan nilai nyata dalam perusahaannya.
Sebagai contoh, AI bisa membantu kinerja operasional menjadi lebih maksimal. AI juga mampu melakukan personalisasi layanan pelanggan sehingga pekerjaan menjadi efisien. Hal ini tentu akan memberikan keunggulan yang kompetitif bagi emiten tersebut.
Meski demikian, bisa saja AI menjadi tren yang sesaat jika terdapat anggapan berlebih mengenai teknologi terkait. Risiko overhyped yang kemudian membuat emiten menjadi ketergantungan pada teknologi tanpa adanya inovasi tentu akan memberikan dampak serta hasil yang kurang baik seperti yang diharapkan sebelumnya.
Mengapa Emiten Telko dengan Investasi AI Lebih Cepat Naik Harga Sahamnya Dibandingkan Kompetitor?
Dari berbagai ulasan mengenai AI, jika pemanfaatan pada bidang AI berjalan dengan tepat dan baik, maka akan membuat kinerja emiten menjadi lebih unggul dibandingkan kompetitor. Tidak menutup kemungkinan, harga saham emiten tersebut juga akan mengalami kenaikan yang lebih cepat.
Inovasi yang terus dijalankan dengan penggunaan biaya yang lebih efisien tentu akan membuat operasional perusahaan semakin baik.
Nah, jika Smart People ingin mengetahui informasi lebih jauh mengenai saham-saham emiten yang telah melakukan implementasi AI, tidak perlu khawatir lagi. Gunakan saja RHB Tradesmart ID dengan berbagai fitur yang menarik untuk kebutuhan investasi yang lebih efisien. Download sekarang di Play Store atau App Store!
Referensi:
Bilowo, Rama. (2024). Riset: AI Mampu Tingkatkan Pendapatan Bisnis Hingga 5%. Diakses pada 18 Oktober 2024 melalui https://miitel.com/
Hema, Yuliana. (2024). Mulai Adopsi Teknologi AI, Efisiensi Emiten Telko Mulai Berubah. Diakses pada 18 Oktober 2024 melalui https://investasi.kontan.co.id/
Thompson, Cedric. (2024). Guide to Selecting the Best Artificial Intelligence (AI) Stocks. Diakses pada 17 Oktober 2024 melalui https://www.investopedia.com/
Tim Telkom. (2024). Bigbox Telkom Terapkan Teknologi AI dalam Analisis Sentimen Pelanggan. Diakses pada 18 Oktober 2024 melalui https://www.telkom.co.id
Tonce, Dionisio Damara. (2024). Masuk Era Suku Bunga Rendah, Potensi Cuan Emiten Telko & Menara Terbuka. Diakses pada 17 Oktober 2024 melalui https://market.bisnis.com