Bank Jago adalah bank berbasis teknologi yang melayani kebutuhan masyarakat, mulai dari kalangan ritel, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta market yang lebih luas. Awalnya bernama PT Bank Artos Indonesia yang didirikan pada tahun 1992.
Tercatat saat ini telah memiliki nasabah funding lebih dari 10 juta orang yang 66% berasal dari mitra ekosistem. Hal tersebut menunjukkan peran penting dari sebuah kolaborasi untuk pertumbuhan bisnis perusahaan dengan kode saham ARTO ini.
Kolaborasi Bank Jago dan TikTok: Apa yang Ditawarkan?
ARTO mengungkapkan rencana kolaborasi dengan salah satu e-commerce terbesar di tanah air yakni TikTok Indonesia. Kerjasama tersebut diharapkan dapat memperkuat bisnis Jago di ekosistem digital.
Dengan memperluas jangkauan bisnis melalui kolaborasi strategis, peluang perusahaan untuk meningkatkan margin keuntungan semakin terbuka lebar. Kolaborasi kedua bisnis ini akan dilakukan bersama dengan induk usaha yaitu PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Seperti yang diketahui bahwa Gojek Tokopedia memegang saham mayoritas ARTO dengan porsi kepemilikan 21,4% melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa atau yang dikenal sebagai Gopay. Arif Harris Tandjung, selaku direktur utama Jago mengungkapkan pihaknya tengah mempersiapkan produk bersama dengan e-commerce ini.
Produk-produk bersama tersebut rencananya akan diluncurkan secara bertahap pada kuartal IV 2024. Tidak disebutkan mengenai detail dari produk bersama ini hingga pada waktu launching resmi nanti. Smart People bisa tunggu update-nya dari perseroan.
Kemitraan antara kedua perusahaan ini diperkuat dengan saham mayoritas Tokopedia yang sebelumnya telah diakusisi oleh Tiktok. Melalui kolaborasi ini dapat memperkuat ekosistem PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, termasuk Jago di dalamnya.
Gopay Tokopedia
Memberikan akses lebih luas kepada nasabah melalui Gopay yang dapat digunakan di aplikasi Gojek Tokopedia. Jumlah nasabah bank digital Jago sendiri sebanyak 40% atau sekitar 4 juta berasal dari aplikasi e-commerce ini.
Jumlah tersebut akan terus meningkat dari waktu ke waktu berkat produk yang diluncurkan seperti GoPay Tabungan. Produk Gopay Tabungan by Jago bahkan telah digunakan lebih dari 700 ribu nasabah hanya dalam kurun waktu tiga bulan setelah diluncurkan.
Sebelumnya, perusahaan yang menyediakan layanan life-centric finance solution ini juga sudah ikut berpartisipasi dalam #majubarengtiktok. Sebuah program untuk memberikan edukasi dan pelatihan keuangan bagi para merchant dari e-commerce tersebut.
Jago turut melakukan edukasi terkait pengelolaan keuangan untuk manajemen usaha dengan memanfaatkan fitur yang tersedia di aplikasi. Pelaku usaha dapat mengoptimalkan fitur Kantong di aplikasi Jago agar lebih mudah mengelola keuangan.
Fitur ini memudahkan pengguna dalam memisahkan antara uang pribadi dan uang usaha. Pengguna juga bisa mengelola dana dengan memantau pengeluaran dan manajemen dana bersama mitra usahanya. Pengguna dapat menikmati berbagai layanan Jago seperti transfer gratis hingga bebas biaya admin.
Kilas Balik Kinerja ARTO
Dari sisi kinerja, ARTO berhasil mencatat keuangan yang baik dengan laba bersih Rp49,96 Miliar selama semester I tahun ini. Nilai tersebut naik 23,32% secara tahunan (yoy) dari laba bersih tahun sebelumnya.
Kinerja ARTO yang naik signifikan pada semester awal tahun 2024 disebut-sebut karena adanya sinergi antar Gojek Tokopedia dengan perusahaan fintech. Platform yang terhubung dengan Jago tersebut memberikan kontribusi pada pertumbuhan bisnis perseroan.
Pertumbuhan nasabah funding aplikasi Jago sejalan dengan DPK (Dana Pihak Ketiga) yang naik menjadi Rp14,8 Triliun pada akhir kuartal II tahun ini. Nilai tersebut naik 47% dari DPK periode yang sama pada tahun lalu Rp10,1 Triliun.
Pada saat bersamaan, Jago juga mencatat pertumbuhan nilai aset berkat pertumbuhan kredit yang berkualitas. Nilai aset Jago per semester I tahun 2024 menjadi Rp24,2 Triliun atau naik 29% dari tahun lalu sebesar Rp18,9 Triliun.
Sepanjang lima bulan pertama tahun ini, Jago telah menyalurkan kredit hingga Rp15,2 Triliun. Nilai kredit tersebut lebih besar dibandingkan dengan penyaluran kredit pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,1 Triliun.
Menariknya, pembiayaan syariah Jago justru tercatat menurun signifikan. Nilainya turun sekitar 95,32% secara tahunan (yoy) dengan menyalurkan kredit syariah sebesar Rp80,37 Miliar.
Penyaluran kredit oleh bank ini dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Ini dibuktikan dengan rendahnya rasio NPL (Non-Performing Loan) Gross atau kredit bermasalah yang hanya 0,4%.
Bank Jago, Is It Worth To Buy?
Berdasarkan kinerja selama semester I 2024, Jago masih menjadi salah satu bank digital terbaik yang mampu memanfaatkan ekosistem dengan optimal. Kunci dari keberhasilan bank ini tidak lepas dari kemampuan integrasi dengan platform dan ekosistem yang dimiliki.
Pendapatan dan laba perusahaan juga berpotensi tumbuh lebih besar lagi sepanjang tahun 2024. Apalagi sebagai bank digital, Jago memiliki ekosistem yang dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk pertumbuhan kinerja perusahaan.
Itulah pembahasan mengenai rencana kolaborasi yang akan dilakukan oleh Bank Jago untuk mendukung ekspansi bisnis ke depannya. Produk kolaborasi masih belum dirilis ke publik karena menunggu launching resmi.
Namun, Smart People sudah bisa berinvestasi pada bank digital ini melalui aplikasi RHB Tradesmart ID. Download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store dan App Store. Jangan lupa analisis secara menyeluruh sebelum Smart People berinvestasi Jago maupun saham pilihan lainnya.
Referensi:
M. Ilham Chatamy. 2024. “Intip Sinergi Bank Jago dan TikTok”. Idxchannel.com
Raden Jihad Akbar. 2024. “Bos Bank Jago Buka Suara soal Potensi Kerja Sama dengan TikTok, Begini Katanya”. Viva.co.id
Bank Jago. 2023. “Perluas Kolaborasi dengan Ekosistem Digital, Bank Jago Berpartisipasi dalam Pelatihan Komunitas Merchant TikTok”. Jago.com
Media Digital Bisnis. 2024. “Kinerja Keuangan Bank Jago (ARTO) Terkerek Kolaborasi dengan GOTO”. Bisnis.com