Smart People apakah sering belanja sesuatu yang tidak penting? Ternyata perilaku yang kerap disebut impulsive buying ini dampaknya cukup buruk, lho. Nah, supaya tidak mudah mengalami hal tersebut ada baiknya jika mulai menyisihkan uang untuk investasi saham online atau melakukan beberapa tips lain yang akan dijelaskan berikut.
Ketahui Dulu Apa Itu Impulsive Buying
Sebelum membahas lebih jauh mengenai cara dan tips mengatasi perilaku tersebut, Smart People perlu memahami impulsive buying secara lebih mendalam. Ya, sesuai namanya perilaku ini menandakan seseorang yang gemar membeli suatu hal tanpa adanya rencana sehingga tidak memikirkan tujuan, fungsi, dan konsekuensi dari pembelian barang tersebut.
Bisa dibilang, pembelian ini dilakukan karena adanya suatu dorongan yang mempengaruhi segala tindakannya. Bisa karena penempatan barang yang menarik, diskon besar-besaran, hingga kemudahan yang terdapat pada setiap pembelian barang.
Tindakan ini juga tidak hanya terjadi pada pembelian langsung, namun juga pada pembelian secara online. Apalagi saat ini, belanja secara online sudah banyak dijalankan, bahkan tersedia juga beberapa penawaran menarik seperti pembelian bundling, diskon barang, hingga gratis ongkos kirim.
Mencegah dan Mengatasi Impulsive Buying
Ada beberapa cara yang sebenarnya bisa dilakukan untuk mengatasi perilaku tersebut. Kendati demikian, tentu saja pencegahan mesti dilakukan supaya Smart People tidak tergoda untuk membelanjakan barang-barang yang sejatinya tidak terlalu penting. Berikut beberapa caranya.
1. Membatasi akses belanja dan e-commerce
Salah satu cara untuk mengatasi perilaku impulsive buying yakni dengan membatasi akses ke sejumlah pusat perbelanjaan baik secara langsung maupun online. Pastikan Smart People tahu batasan uang yang dimiliki. Pertimbangkan pula diskon suatu barang yang sedang ditawarkan.
Tidak sedikit orang yang memutuskan untuk berbelanja ketika sedang perasaan stres yang berpengaruh pada emosi. Oleh karena itu, hindari akses ke pusat-pusat belanja tersebut ketika sedang stres dan coba alihkan pada hal-hal lain seperti olahraga, belajar investasi saham, menonton video lucu, atau sekadar tidur dan beristirahat.
2. Pertimbangkan kembali fungsi barang
Cara lain yakni dengan mempertimbangkan kembali seperti apa fungsi barang yang akan dibeli. Misalnya Smart People tergoda ingin membeli baju, cek kembali apakah baju tersebut memang benar-benar sedang dibutuhkan atau hanya sekadar ingin mengikuti tren.
Tanyakan juga pada diri sendiri, apakah dengan membeli barang tersebut masalah akan berkurang atau malah menambah masalah karena akhirnya tidak ada uang tersisa.
Smart People bisa memikirkan kembali keputusan untuk membeli barang secara lebih matang, misalnya 2-3 hari. Jangan langsung membeli barang tersebut ketika melihatnya pertama kali. Mintalah pendapat kepada teman, keluarga, atau bahkan pasangan supaya memberi masukan dari sudut pandang lain.
3. Alokasikan pendapatan ke tabungan dan investasi
Jangan lupa juga untuk mengalokasikan pendapatan ke tabungan maupun investasi. Hal ini tentu saja penting sebagai dana darurat dan kebutuhan di masa mendatang. Tabungan akan sangat penting jika ada kebutuhan yang mendesak sehingga tidak akan lagi membebani pengeluaran Smart People.
Investasi juga menjadi hal yang penting untuk Smart People lakukan, apalagi saat ini sudah banyak kemudahan untuk menjalankan investasi. Ada banyak jenisnya seperti investasi emas, reksadana, hingga investasi saham online.
4. Memahami batasan self-reward
Hal yang juga tidak kalah penting yakni mengetahui seberapa batasan dari self-reward atau penghargaan terhadap diri sendiri. Selalu tanamkan dalam diri jika hadiah terbaik tidak harus memboros-boroskan uang. Jangan sampai Smart People menyesal di kemudian hari karena perilaku impulsive buying ini.
5. Membuat daftar dan anggaran belanja
Tips lain yang bisa Smart People jalankan yakni membuat daftar belanja dan anggaran dari pembelanjaan tersebut. Dengan adanya daftar belanja, Smart People bisa membedakan mana barang yang benar-benar dibutuhkan. Daftar ini bisa ditulis di kertas atau catatan handphone sebelum belanja.
Cobalah juga membuat anggaran belanja dalam periode tertentu, misalnya mingguan atau bulanan. Dengan adanya rencana anggaran, Smart People setidaknya bisa mengetahui pos-pos pengeluaran apa saja yang akan dilakukan, baik untuk belanja, kursus belajar saham pemula, dan sebagainya.
Investasi dengan Smart Rate RHB
Menabung dan berinvestasi sejatinya merupakan dua hal yang berbeda meskipun memiliki tujuan yang hampir sama. Nah, jika Smart People ingin menabung dalam jangka panjang, ada baiknya memilih suatu investasi. Ada berbagai jenis investasi yang bisa dijalankan, misalnya emas, deposito, saham online, hingga reksadana yang sama-sama berpotensi hasil.
Memilih investasi tentu tidak boleh dilakukan sembarangan. Pilihlah investasi yang memberikan kemudahan, salah satunya dengan aplikasi RHB Tradesmart ID. Aplikasi yang dikenal stabil ini memiliki berbagai fitur menarik yang sayang untuk dilewatkan, salah satunya Smart Rate.
Melalui fitur Smart Rate, investor bisa mendapat fasilitas pembiayaan margin dari RHB Sekuritas dengan bunga yang menarik, yaitu hanya 0,025% per-hari! Limit margin untuk nasabah bertransaksi yakni mencapai 1,65 kali dari total setoran atau total saham yang ada di portofolio nasabah.Untuk mendapatkan fasilitas investasi saham online ini, yuk download aplikasi RHB Tradesmart ID di Play Store atau App Store sekarang juga! Untuk informasi mengenai waran terstrukur, kamu bisa cek disini.