Kenapa Saham Perusahaan Bisa Naik Turun di Bursa Saham?
Oct 03, 2021 by admin
Smart People mungkin sudah mendengar saham perusahaan Coca-Cola turun setelah Ronaldo menyatakan lebih memilih air putih ketimbang minuman berkarbonasi tersebut. Insiden kecil ini merupakan sebagian kecil dari banyaknya faktor yang membuat saham anjlok.
\n\n\n\nAda pula kasus melonjaknya saham Gateway Industries setelah dibeli oleh Robert F.X. Sillerman, pengusaha media terkemuka. Saham tersebut, yang semula hanya 1 sen dolar per lembar, meningkat pesat menjadi 2,97 dolar.
\n\n\n\nContoh di atas merupakan sebagian kecil peristiwa yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Lalu apa saja sih faktor-faktor lainnya yang memicu turun naiknya harga saham perusahaan? Cari tahu lebih lanjut yuk di artikel berikut ini.
\n\n\n\nFaktor yang langsung mempengaruhi harga saham perusahaan adalah perkembangan dari perusahaan itu sendiri. Apalagi saat perusahaan baru mengeluarkan laporan pendapatan tahunannya.
\n\n\n\nLazimnya, bila pendapatan mereka berpeluang baik di masa depan, banyak investor atau trader yang membelinya. Jika ada banyak yang membelinya, suplainya akan cepat menipis dan terjadilah kenaikan harga. Laporan atau berita baik ini juga menciptakan tren yang menarik minat orang yang tidak mengamatinya.
\n\n\n\nKenaikan saham perusahaan tidak hanya terjadi akibat laporan perusahaan. Inovasi produk, akuisisi atau merger, serta pergantian petinggi (ingat Gateway Industries?) dapat mempengaruhi harga saham pula.
\n\n\n\nPerlu diketahui kalau penyebab-penyebab di atas bisa pula membuahkan hasil buruk yang berujung pada penurunan minat investor dan anjloknya saham.
\n\n\n\nPraktik ilegal, utang yang menumpuk, dan berbagai hal internal buruk lainnya dapat menjadi pukulan telak sehingga saham mengalami penurunan.
\n\n\n\nSelain kinerja perusahaan, peluang perusahaan untuk mendapatkan profit jangka panjang jadi nilai tersendiri bagi investor.
\n\n\n\nInvestor juga bisa tertarik dengan ide dan visi yang dimiliki perusahaan, terlepas buruknya pendapatan perusahaan itu sebelumnya.
\n\n\n\nPara investor mungkin akan menghadapi risiko dalam waktu dekat. Namun, mereka bisa menaruh kepercayaan terhadap kompetensi perusahaan dalam memberi imbal hasil yang lebih besar di masa mendatang.
\n\n\n\nMeski saham dikeluarkan untuk investor dan trader, perusahaan juga dapat membeli saham mereka sendiri. Alasan utama mereka melakukannya tidak lain untuk menaikkan harga sahamnya.
\n\n\n\nHal ini dapat meredakan sentimen buruk yang terjadi di antara investor. Selain itu, perusahaan juga dapat menjaga porsi kepemilikannya dengan membatasi saham yang beredar.
\n\n\n\nPerusahaan tidak bisa sesukanya juga melakukan hal ini. Sebab, di balik efeknya yang tidak terlalu besar, cara ini rentan memberi utang kepada pelakunya. Perusahaan dengan utang yang besar tentunya dipandang buruk oleh investor, bukan?
\n\n\n\nNaik turunnya saham tidak selalu disebabkan perusahaan itu sendiri. Pelaku bursa saham tidak jarang mempengaruhi perubahan harga tersebut.
\n\n\n\nLikuiditas serta permintaan dan penawaran bisa mengubah harga saham. Jika saham likuid atau mudah dijual, permintaan pun bertambah dan memungkinkan harganya naik. Namun, jika likuidnya rendah, investor malah akan menurunkan harganya saat sudah terdesak.
\n\n\n\nBursa saham juga tidak luput dari yang namanya sentimen. Berita atau gosip saham, entah baik atau buruk, bisa membuat Investor dan trader mudah terpengaruh. Alhasil, mereka membuat keputusan yang meningkatkan atau malah menurunkan harga saham.
\n\n\n\nAda banyak sekali penyebab di balik faktor yang satu ini. Biasanya tren atau peristiwa heboh dari bidang ekonomi dan politik yang jadi alasan utamanya.
\n\n\n\nPeristiwa Coca-cola yang disebutkan di awal jadi contoh dari faktor ini. Ada pula peristiwa heboh lain yang tidak langsung menyerang saham perusahaan. Misalnya bencana alam dan aksi terorisme. Kedua hal tersebut bisa membuat investor berpindah dari saham, yang harganya cepat naik dan turun, ke investasi yang lebih stabil.
\n\n\n\nPengeluaran undang-undang baru dapat pula berdampak pada naik turunnya harga saham. Selain itu, inflasi dan perubahan suku buka juga memberi efek besar pada internal perusahaan dan saham mereka.
\n\n\n\nSemakin tinggi harga saham perusahaan, semakin besar pula suntikan dana perusahaan agar bisa berkembang. Dengan harga saham yang tinggi, perusahaan bisa menerima dana untuk berbagai aspek. Mereka bisa melebarkan bisnisnya, melunasi utang, hingga mengambil alih perusahaan lain.
\n\n\n\nPerusahaan tidak hanya menjaga harga sahamnya untuk kelancaran keuangannya semata. Saham yang jatuh punya konsekuensi lebih dari sekedar terhambatnya perkembangan perusahaan.
\n\n\n\nBegitu saham jatuh, pemberitaannya akan muncul dan bisa langsung menyerang reputasi perusahaan itu. Kejadian ini pun semakin terasa pada perusahaan yang pasarnya berskala domestik hingga global. Tentunya efek ini akan menimbulkan sentimen di bursa saham.
\n\n\n\nSaham yang jatuh dan sulit pulih bahkan bisa merembet ke masalah yang lebih serius. Para petinggi, yang juga memegang sebagian saham perusahaannya, bisa dipecat bila itu terjadi.
\n\n\n\nBukan petinggi saja yang terancam, sebagian besar kepemilikan yang awalnya dipegang perusahaan bisa diambil oleh investor. Dan, investor yang menyimpan porsi besar saham bisa terlibat sampai mengambil alih manajemen perusahaan tersebut.
\n\n\n\nDari penjelasan diatas, kita jadi tahu betapa pentingnya harga saham bagi perusahaan. Lewat faktor-faktor tersebut, jadi jelas pula jika harga saham yang jatuh atau naik tidak selalu menentukan kondisi internal perusahaan saat itu. Akan jauh lebih bijak bila investor membuat keputusan setelah mengetahui dengan pasti apa sebab saham jatuh atau naik.
Yuk manfaatkan aplikasi RHBTRADESMARTID yang sudah dilengkapi berbagai fitur untuk trading saham online di mana saja dan kapan saja. Download aplikasi RHB Tradesmart di Play Store dan App Store sekarang.
Artikel Terbaru
Share On:
RHB Smart Talk
Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan
Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas
Raih #MomentSmart bersama RHB Sekuritas
Trading saham lebih smart dengan mudah dan cepat bersama fitur ARO
Download