Counter-Cyclical Stocks: Pengertian, Cara Kerja, Risiko, dan Contohnya
Feb 27, 2024 by admin
Salah satu jenis saham berdasarkan kinerja perdagangannya adalah counter-cyclical stocks atau saham non-siklikal. Saham ini dikenal dengan ciri khasnya yang berupa pergerakan harga yang berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi saat ini. Tertarik untuk mengoleksi counter-cyclical stocks ini? Yuk cari tahu lebih banyak dahulu mengenai saham tersebut lewat ulasan berikut ini.
\n\n\n\nCounter-cyclical stocks merupakan saham dari perusahaan suatu industri yang performa finansialnya berkebalikan dengan dengan kondisi ekonomi. Maknanya, jika tren ekonomi secara umum sedang dalam kondisi bagus atau terjadi ekspansi, maka performa finansial emiten saham berpotensi mengalami underperform atau penurunan performa, begitu pula sebaliknya.
\n\n\n\nBerdasarkan sifatnya tersebut, bisa disimpulkan bahwa counter-cyclical stocks merupakan tipe saham yang akan bisa bertahan atau tetap bagus performanya, bahkan di saat terjadi resesi ekonomi sekalipun. Sifat dari counter-cyclical stocks ini berkebalikan dengan sifat cyclical stock, yang mana performa finansialnya sejalan dengan kondisi ekonomi yang sedang terjadi.
\n\n\n\nCounter-cyclical stocks kerap dianggap sama dengan non-cyclical stocks atau defensive stocks, padahal sejatinya masing-masing saham tersebut berbeda. Meskipun sama-sama bertahan saat terjadi resesi, namun non-cyclical stocks tidak akan mengalami depresiasi saat kondisi ekonomi sedang ekspansi, karena memang demand atas produknya yang bersifat berkelanjutan alias selalu ada.
\n\n\n\nSeperti yang disebutkan sebelumnya, performa counter-cyclical stocks berkebalikan dengan kondisi ekonomi. Pada saat terjadi ekspansi ekonomi, biasanya counter-cyclical stocks akan mengalami underperformed. Sebaliknya, saat kondisi ekonomi sedang melemah atau bahkan mengalami resesi, maka performa counter-cyclical stocks akan bisa meningkat atau bahkan melambung tinggi.
\n\n\n\nBerbeda dengan cyclical stocks yang kondisinya begitu bergantung pada kondisi ekonomi sehingga membuatnya memiliki volatilitas yang tinggi, counter-cyclical stocks malah tergolong sebagai saham yang rendah volatilitas atau fluktuasi harganya. Meskipun risikonya terbilang rendah karena rendahnya volatilitas, hal itu membuat potensi imbal hasilnya saat bullish jadi lebih sedikit.
\n\n\n\nBerbeda-bedanya jenis saham membuat masing-masingnya punya risiko tersendiri, termasuk tentu saja counter-cyclical stocks. Perusahaan dengan yang tipe bisnisnya tergolong sebagai counter-cyclical, berpotensi mengalami kesulitan bisnis yang teramat sangat pada saat sedang terjadi ekspansi ekonomi secara besar-besaran, yang kemungkinan bisa bertahan hingga bertahun lamanya.
\n\n\n\nBahkan, perusahaan dengan counter-cyclical stocks ini bisa menjadi sangat rentan akan kebangkrutan, sekiranya perusahaan tidak memiliki cukup dana tunai ataupun neraca keuangan yang kuat untuk menghadapi ekspansi ekonomi dalam jangka lama. Jika kondisi ekonomi tidak kunjung melemah, maka bisa-bisa perusahaan dengan counter-cyclical stocks akan makin berkurang.
\n\n\n\nSelain itu, para investor yang menjadikan counter-cyclical stocks sebagai aset investasi juga akan dihadapkan dengan tugas yang berat, yakni mencoba untuk menerka-nerka kondisi pasar. Para investor harus bisa memprediksi dengan tepat kapan kira-kira kondisi ekonomi mulai bangkit kembali, untuk bisa segera menjual counter-cyclical stock yang dimilikinya.
\n\n\n\nPrediksi yang tidak tepat tentu akan membuat investasi yang dijalankan tidak mendatangkan imbal hasil yang diharapkan, karena penjualan counter-cyclical stock dilakukan pada saat kondisi ekonomi sudah menguat. Kondisi itu berarti, saham counter-cyclical ini sudah mulai mengalami penurunan performa seiring dengan mulai terjadinya ekspansi ekonomi kembali.
\n\n\n\nPada saat sekarang ini, perusahaan atau emiten dengan counter-cyclical stock bisa dibilang tidak begitu banyak jumlahnya atau terbilang sulit untuk ditemukan. Hal ini salah satunya disebabkan karena tidak mudah untuk menemukan model bisnis yang bisa tetap bertahan dalam kurun waktu di mana banyak orang tidak memiliki uang atau modal.
\n\n\n\nSalah satu contoh perusahaan yang tergolong sebagai counter-cyclical adalah perusahaan atau agensi outplacement alias perusahaan yang fokus bisnisnya adalah untuk memberikan dukungan pada para pekerja atau karyawan yang terkena layoff atau pemberhentian kerja. Perusahaan ini bertugas mencarikan kerja bagi pekerja yang terkena layoff untuk mendapatkan bayaran.
\n\n\n\nTipe perusahaan seperti ini akan bisa lebih sukses bisnisnya pada saat terjadi resesi ekonomi, mengingat pada saat terjadi resesi akan lebih banyak orang-orang yang kehilangan pekerjaan dan kemudian mencari pekerjaan, dibandingkan dengan saat ekonomi sedang mengalami ekspansi. Namun, sekiranya resesi berakhir, maka pamor perusahaan ini juga akan mulai mengalami penurunan.
\n\n\n\nPada saat terjadi resesi ekonomi, saham-saham dari perusahaan yang setipe dengan perusahaan yang disebutkan di atas akan bisa menjadi opsi untuk menghindari risiko investasi akibat saham lainnya yang mungkin mengalami depresiasi karena ekonomi sedang melemah. Namun, patut diwaspadai jangka waktu investasinya mengingat saat ekonomi mulai menguat, saham bisa mulai melemah.
\n\n\n\nMengoleksi tipe saham yang berbeda-beda, seperti cyclical stocks, counter-cyclical stock, defensive stocks, dan masih banyak lagi tipe saham lainnya bisa membantu mewujudkan portofolio saham yang terdiversifikasi. Nah, untuk bisa memilih saham-saham yang tepat untuk mengisi portofolio saham Smart People nantinya, Smart People bisa gunakan RHB Tradesmart ID.
\n\n\n\nRHB Tradesmart ID merupakan aplikasi investasi saham yang didukung oleh fitur SMART, yakni Smart Analyzer, Smart Rate. Smart Fee, dan Smart Points. Smart Analyzer bisa digunakan untuk mengalisis saham, sedangkan Smart Rate dan Smart Fee untuk membuat biaya transaksi dan biaya margin jadi lebih ekonomis. Nantinya, setiap transaksi akan diberikan poin via Smart Points.
\n\n\n\nYuk unduh aplikasi RHB Tradesmart ID dan manfaatkan fitur SMART-nya. Smart People bisa memulai investasi di RHB Tradesmart ID hanya dengan modal awal Rp100.000 saja, terjangkau banget kan?
\n\n\n\nSumber:
\n\n\n\nHayes, Adam. 2022, April 21. Counter-Cyclical Stock: What it is, How it Works, Risks. Investopedia. Diakses pada tanggal 26 Januari 2024 melalui https://www.investopedia.com/terms/c/countercyclicalstock.asp
\n\n\n\nThe Investopedia Team. 2022, Juni 21. Cyclical vs. Non-Cyclical Stocks: What’s the Difference? Investopedia. Diakses pada tanggal 26 Januari 2024 melalui https://www.investopedia.com/articles/00/082800.asp
\n\n\n\nChen, James. 2020, Desember 24. Understanding Defensive Stocks, Pros & Cons, Examples. Investopedia. Diakses pada tanggal 26 Januari 2024 melalui https://www.investopedia.com/terms/d/defensivestock.asp
Artikel Terbaru
Share On:
RHB Smart Talk
Tonton pembahasan menarik mulai dari ide trading, analisa fundamental, dan analisa teknikal untuk emiten saham pilihan
Setiap hari Senin-Jumat jam 8.45 pagi bersama tim riset RHB Sekuritas
Raih #MomentSmart bersama RHB Sekuritas
Trading saham lebih smart dengan mudah dan cepat bersama fitur ARO
Download